JAKARTA, Rabu Kliwon – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia merilis Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai pengganti Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Perubahan ini telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Perubahan itu tentunya tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi perubahan tersebut.
Pertama, dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai ranah pemakaian, baik secara tulis maupun lisan. Hal ini membuat diperlukan adanyaperubahan ejaan bahasa Indonesia.
Kedua, perlunya menyempurnakan PUEBI untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Dikutip dari laman okezone.com, Perubahan nama EYD menjadi PUEBI ini, menurut Kepala Bidang Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Drs. Mustakim, M.Hum, dilakukan karena banyaknya kritikan yang muncul di masyarakat dengan pemakaian nama EYD.
“Soalnya Ejaan yang Disempurnakan (EYD) tidak sempurna-sempurna,” ujarnya sambil bergurau saat membuka acara kegiatan ‘Penyegaran Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Insan Media Massa’ yang diadakan di Hotel Park, Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Kepala Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia, Profesor Dr Gufran Ali I, M.S, penyegaran diperlukan karena bahasa merupakan perangkat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia.
“Bahasa berperan sebagai perangkat dan piranti penting untuk mempersatukan kita, jadi perlu dilakukan penyegaran,” ujarnya.
Sekadar diketahui, selain mengubah sistem ejaan bahasa Indonesia dari EYD menjadi PUEBI, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia juga akan mencetak Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi kelima pada Oktober.
Dalam perilisian KBBI edisi kelima ini, Badan Bahasa mengajak masyarakat umum ikut serta menyumbangkan kosakata atau istilah yang nantinya dapat digunakan sebagai tema di kamus edisi terbaru. Masyarakat dapat menyumbang kosakata atau istilah itu melalui kbbi.kemendikbud.go.id.
Berikut kami bagikan contoh penulisan kata baku terbaru berdasarkan PUEBI yang sering dipakai masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
- Assalamualaikum w.w.
- Alquran
- Azan
- Zuhur
- Isap
- Merek
- Nasihat
- Risiko
- Gawai = gadget
- Swafoto = selfie
- Laman = website
- Pos-el = email
- Tetikus = mouse
- Warganet = netizen
- Narahubung = contact person
- Pelantang = mikrofon
- Salin rekat = copy paste
- Luring = offline
- Daring = online
- Pratayang = preview
- Peladen = server
- Pramusiwi = baby sitter
- KTP-el = e-KTP
- Hektare
- Kaus
- Sirop
- Saksama
Kata yang penulisannya dipisah:
- di bawah
- di atas
- di samping
- di antara
- kerja sama
- berkembang biak
- terima kasih
- orang tua
- tanda tangan
- di luar
- di dalam
- di kawasan
- di sepanjang
- bertanggung jawab
- di hidupku
- di kepala
- di kemudian hari
Kata yang penulisannya digabung:
- antarsekolah
- antarteman
- kacamata
- fotokopi
- diperhatikan
- pancausaha
- minimarket
- tunanetra
- waswas
- ekstrakurikuler
- dipertanggungjawabkan
Demikian informasi tentang ejaan dalam penulisan yang sesuai dengan PUEBI.
Reporter : Agus SW