PATUK , (SELASA PON)-Sebagian besar, calon anggota legislatif berasal dari kalangan menengah ke atas. Guntur Ari Bowo berbeda. Dia berasal dari kalangan bawah. Tidak hanya mengaku sebagai pembela wong cilik, tetapi memang bagian dari rakyat kecil.
“Saya menekuni dunia pertanian sejak lepas SMA, sembilan tahun silam” ujar pemuda asal Padukuhan Krakalan, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, (30/10).
Guntur memulai dari gerakan sederhana, membuat bibit tanaman kayu hingga buah-buahan. Menekuni dunia pertanian, menurutnya butuh bahasa cinta.
“Dengan cinta, tidak ada hal yang sulit. Dunia pertanian sungguh sangat menyenangkan,” akunya.
Kebijakan pendanaan terkait dengan dunia pertanian, menurutnya tidak seheboh (sebesar) sektor lain. Fakta menunjukkan, ujar Guntur Ari Bowo, petani hampir selalu menjadi korban semangat revolusi hijau. Petani tidak memperoleh perlidungan yang semestinya.
“Saat panen raya, apa pun jenis yang dipanen, harga anjlok, sehingga tingkat kesejahteraan petani tidak meningkat secara signifikan,” kata dia.
Itu alasan Guntur tergerak terjun ke politik, bergabung dengan Partai Nasdem, maju ke propinsi di Dapil 7 Gunungkidul.
“Komitmen saya sangat sederhana. Dari petani untuk petani. Tidak keliru jika calon pemilih mendukung Guntur Ari Bowo dari Nasdem nomor urut 11,” kata dia. (Agung)