WONOSARI, JUMAT PON – Ustad Dawam Efendi dalam ceramah terbaru menyatakan, asbabunnuzul sebab musabab turunya Surat Al-Hujurat 6 menjadi terang benderang terjadi di Indonesia. Peringatan bagi orang-orang mukmin sedemikian jelas, bahwa orang fasik merupakan agen pembuat dan penyebar kabar bohong.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu,” demikian Allah memperingatkan dalam Quran Surat Al-Hujurat. Ayat 6
Diriwayatkan, Rosulullah pernah mengutus Uqbah bin Walid bin Abi Muith untuk menarik zakat pada Kaum Bani Mustholiq.
Mendengar berita itu, orang-orang Bani Mustholiq merasa gembira dan berbondong-bondong menyambut kedatangan utusan Rosulullah.
Belum sampai lokasi tempat tinggal Kaum Bani Mustholiq, Uqbah bin Walid mencurigai mereka, dan beranggapan mereka akan menyerangnya (karena menyimpan rasa permusuhan di hatinya).
Uqbah pulang, kembali menghadap Rosulullah dengan membawa berita bohong (hoax). Uqbah memberi berita pada Rosulullah bahwa kaum Bani Mustholiq sudah murtad dan tidak ada yang mau membayar zakat.
Rosulullah marah, namun Beliau mengutus Kholid bin Walid untuk menyelidiki kebenaran berita yang dibawa Uqbah.
Malam hari, Kholid bin Walid pergi dengan beberapa orang, memata-matai kegiatan Kaum Bani Mustholiq.
Mereka menemukan Kaum Bani Mustholiq sedang melaksanakan sholat, tidak ada satupun yang murtad seperti yg diberitakan Uqbah.
Pagi hari, Kholid bin Walid juga menyaksikan, bahwa Kaum Bani Mustholiq masih beriman, mereka masih rajin melaksanakan sholat berjamaah.
Kholid dan rombongan pulang menghadap Rosulullah untuk meluruskan berita bohong yang dibawa Uqbah.
Turunlah ayat 6 Al-Hujarat, kemudian Rosulullah bersabda, “Berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menyikapi masalah adalah sikap yang mendapat pertolongan dari Allah”. Tergesa-gesa menyikapi masalah adalah sikap yang datang dari Syetan.
Ayat di atas memberikan pelajaran penting, pertama, orang yang membuat berita hoax disebut fasik, karena dampak yang ditimbulkan cukup besar.
Kedua, orang yg mudah percaya pada berita yang belum tentu benarnya tanpa klarifikasi dicela oleh Allah dengan bahasa yang cukup tegas, “Jika kalian mudah percaya pada berita yang belum tentu benarnya maka akhirnya kalian membeci/ mencela pada sekelompok kaum dan ujung-ujungnya kalian menyesal”. (Agung)