WONOSARI-SENIN KLIWON | Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Gunungkidul berdasarkan data 2021 sebanyak 257.691. KK yang tidak bekerja menurut data terbaru 2021 tidak kurang dari 2.034 KK.
Dari 10 bidang pekerjaan enam di antaranya didominasi petani/buruh tani, buruh harian lepas, wiraswasta, karyawan swasta, pekerjaan lain-lain, PNS plus pensiunan.
Dikutip dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukapil) Kabupaten Gunungkidul pengangguran berada di atas angka dua ribu KK lebih, tepatnya di angka 2.034 KK.
Ini pekerjaan rumah (PR) berat bagi Bupati Sunaryanta. Jenis pekerjaan mana yang mau ditingkatkan dan mau dibenahi strateginya tidak jelas.
Sebagaimana diketahui, jumlah Kepala Keluarga (KK) kabupaten Gunungkidul dikutip dari dokumen Disdukcapil sampai dengan semester dua tahun 2021 tercatat sebanyak 257.691 KK. Sementara itu jumlah penduduk untuk periode yang sama sebesar 774.246 jiwa.
KK sejumlah itu yang pasti menerima penghasilan tetap setiap bulan hanya 98.490 KK, lebih sedikit dibanding dengan yang tidak menerima penghasilan tetap, dalam hal ini angkanya mencapai 159.201 KK.
Bidang pekerjaan yang ditekuni KK mencakup Petani / buruh tani 110.969, Wiraswasta 39.150, Buruh harian lepas, 43.709, Karyawan swasta 29.196, PNS 5.742, Pensiunan 5.302, Mengurus rumah tangga 7.048, Perangkat desa 2.289, termasuk Tidak bekerja 2.034, dan pekerjaan Lainnya 12.252.
Peta jenis pekerjaan cukup jelas, tetapi dari 10 jenis pekerjaan tersebut mana yang sudah disentuh, belum muncul di Raperda LKPJ yang mulai diparipurnakan.
Dasarnya, ulas Sugeng Nurmanto dari Fraksi PAN, pada RPJMD 2021-2026, ketenagakerjaan tidak masuk dalam 10 prioritas pembangunan di Gunungkidul.
“Boleh disebut ini merupakan satu ironisme kesejahteraan. Slogan yang didengungkan membangun demi meningkatnya derajat ekonomi rakyat, sementara dua ribu KK lebih lupa tidak jamah,” kata Sugeng Nurmanto, anggota DPRD Gunungkidul, di Gedung Dewan,13-6-2022.
(Bambang Wahyu)
