PATUK, SENIN LEGI-Tidak ada satu pun keputusan Allah SWT di dunia ini yang tidak bermanfaat, semua berguna. Alasannya, karena Allah adalah Sang Maha Pengatur. Manusia saja yang kebanyakan tidak mau diatur, bahkan cenderung menabrak aturan.
Gus Miftah, dai muda dan ganteng kelahiran Lampung, 5 Agustus 1981, melontarkan pernyataan tersebut di depan 800 jamaah Diqrul Ghofilin, pengajian Minggu Kliwon malem Senin Legi, di Desa Putat, Kecamatan Patuk, (16/12).
Pemilik Pondok Pesantren “Ora Aji” yang bermarkas di Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman ini menegaskan, “menungsa kuwi saktemene ora iso opo-opo”. Oleh sebab itu manusia harus mengikuti Allah SWT, sebab Allah kuwi “opo-opo iso”.
Ustad yang kesohor sebagai Dai Kave lantaran keluar masuk tempat hiburan malam memberi tausiah ini gemar memainkn ungkapan filosofis, yang terjemahannya sangat sederhana.
Aturan, menurut Gus Miftah mirip dengan mobil. Dia menyebut contoh, seseorang mau ke Jakarta, sementara tidak punya duit untuk membeli tiket.
Coba, demikian kata Gus Miftah menyebut perumpamaan, ikut mobil tetangga, yang kebetulan mau ke Jakarta. Duduk manis di dalam mobil itu, Anda dijamin bisa sampai di Jakarta.
Analoginya, lanjut Gus Miftah, mobil itu aturan, dan mobil pasti ada yang punya. Seseorang duduk di dalam mobil, identik dengan taat aturan.
“Begitu pula Allah SWT. Dia mempunyai aturan, namanya Al Quran. Allah itu opo-opa iso. Ikuti saja perintahnya, supaya sampean isi opo-opo” tegas Gus Miftah.
Jamaah Diqrul Ghofilin/ INFOGUNUNGKIDUL.com/ AGUNG
Di balik permainan kata-kata, Gus Mitah ingin menunjukkan, bawa segala sesuatu berada di bawah kendali Allah SWT. Tidak ada satu pun di dunia ini terlepas dari tali dan KendaliNYA.
Pengajian malam itu sebentar diguyur hujan tidak seberapa deras. Tausiah jam 23.20 dimulai, pukul 00.15 WIB berakhir. (Agung)