WONOSARI-MINGGU KLIWON | Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul melaporkan hasil panen pangan palawija di musim tanam pertama tahun ini. Masa panen pun terbilang lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabid Tanaman Pangan DPP Gunungkidul Raharjo Yuwono menyampaikan bahwa, hingga pertengahan Januari 2021 ini, telah tercatat sudah 1.141 hektare (ha) lahan palawija yang panen.
“Hasil tersebut tersebar di 18 kapanewon di Gunungkidul. Adapun yang dipanen berupa jagung, kacang tanah, dan kedelai,” kata Raharjo, Minggu (24/01/2021) siang.
Berdasarkan data yang diberikan, komoditas yang dipanen paling banyak adalah kacang tanah seluas 963 hektare. Menyusul 162 hektare jagung dan 16 hektare kacang kedelai. Sedangkan dari wilayahnya, Kapanewon Tanjungsari mendominasi hasil panen dengan luas 300 hektare. Berikutnya adalah Girisubo (217 ha), Tepus (176), dan Purwosari (119).
Sementara, Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto menjelaskan bahwa, masa panen yang lebih awal disebabkan oleh pengaruh cuaca. Utamanya pola musim penghujan di tahun ini.
“Musim hujan kali ini lebih maju dibanding tahun sebelumnya, sehingga musim tanam sampai panennya bisa lebih awal,” jelasnya.
Bambang mengatakan di musim tanam pertama ini lahan yang ditanam luasnya mencapai 112.001 ha. Lahan itu terbagi untuk padi seluas 48.104 ha, jagung 47.198 ha, kacang tanah 16.557 ha, dan kedelai 142 ha. Ketiga jenis palawija diperkirakan panen seluruhnya di akhir Januari hingga awal Februari. Sedangkan panen raya padi diperkirakan akan dimulai pada Februari hingga Maret 2021.
“Panen padi kemungkinan diawali oleh jenis gogo di zona selatan mulai akhir Januari,” jelas Bambang.
Ia pun berharap hasil panen seluruh komoditas pangan tersebut berjalan sesuai perkiraan. Terutama padi yang baru akan dipanen pada Februari mendatang.
Menurut Bambang, adanya peningkatan hasil panen di awal 2021 ini bisa membantu ekonomi para petani. Sekaligus menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Gunungkidul.
“Meski masih dalam suasana pandemi, petani diharapkan tetap produktif dalam menghasilkan bahan pangan,” ujarnya. (Heri)