PALIYAN, Rabu Kliwon— Pasar tradisional Trowono, dahulu terkesan kotor, becek, bau dan kumuh. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan berupaya menghilangkan kesan itu.
Pasar Trowono yang terletak di Padukuhan Trowono, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan digelontor dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dari Kementerian Perdagangan senilai Rp 5,8 milyar.
Pasar tersebut berubah menjadi lebih cantik. Untuk menyempurnakannya Pemkab Gunungkidul menyumbang dana dari APBD Rp 200 juta.
Di atas lahan seluas 5.805 m2 , 2.398 m2 dibangun los dan kios untuk menampung pedagang.
Pasar Trowono sekarang berstatus sebagai pasar berstandart nasional dengan tampilan lebih tertata dengan fasilitas cukup, seperti toilet, mushola, lahan parkir hingga tempat sampah.
Dengan jumlah los 11 unit dan kios 31 unit Pasar Trowono mampu menampung 585 pedagang yang terdiri dari 462 pedagang tetap dan 123 pedagang kaki lima.
Siang tadi, Rabu 10/5/17, Pasar Trowono diresmikan Hj Badingah, S.Sos, Bupati Gunungkidul.
Hadir dalam peresmian ini Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Muspika Kecamatan Paliyan, Direktur Utama BPD DIY, juga pedagang.
Dalam sambutannya Hj Badingah mengungkapkan, pasar yang dibangun tahun kemarin diharapkan akan menjadi pusat perputaran ekonomi yang kuat bagi masyarakat Paliyan dan sekitarnya.
“Pasar tradisional adalah urat nadi perekonomian masyarakat, sehingga perlu direvitalisasi. Pasar tradisional harus diubah menjadi pasar yang baik, nyaman, representatif untuk kegiatan perekonomian,” papar Badingah.
Lebih lanjut dikatakan, setelah kondisi pasar tradisional diperbaiki diharapkan semua pedagang dapat bersaing dengan pasar modern dan retail yang mulai menjamur. Eddy Satria Tama