BERGURU KEPADA SANG MAHA GURU

799

SESEORANG lahir ke dunia itu ada yang melahirkan. Kelahiran bukan kehendak manusia, tetapi sebuah ketetapan dari yang Maha Melahirkan.

Hidup dengan Jiwa goyah (tidak tenang) merupakan ketetapan dalam konteks untuk menguji keteguhan.

Manusia boleh saja mengklaim jiwanya tenang, tetapi ketenangan itu akan terbukti ketika Sang Pemilik Jiwa mengujinya sesuai batas kesanggupan.

Menguji kualitas ketenangan jiwa adalah hak prerogatif Pemilik Langit dan Bumi.

Allah maha kuasa memperjalankan manusia, sementara manusia tak bisa menampik, kecuali menjalaninya dengan lapang dada (sabar)

Saling menasehati dalam hal kebenaran dan saling menasehati dalam hal kesabaran adalah wujud lahiriah dari keberhasilan lolos dari lubang jarum ujian.

Tulisan pendek ini tidak ada maksud menggurui, melainkan untuk keperluan belajar bersama: mengapa Gunungkidul menerima ujian berupa Bunuh Diri yang bertubi-tubi.

Seribu jawaban akan lahir dari para pemerhati kemanusiaan, karena para pendekar ilmu bermukim di Bumi Handayani.

Kata kuncinya ada pada ideomatika: Golek Banyu Apikulan Warih, atau Opek Geni Sangu Obor. Mari berguru kepada Sang Maha Guru. (Bambang Wahyu)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.