WONOSARI, Kamis Wage–Sambutan luar biasa diterima Dr. Drs H Immawan Wahyudi MH, Wakil Bupati Gunungkidul di dalam Rutan Kelas II B Wonosari. Orang kedua di Gunungkidul ini disambut bak raja dan diiarak bagaikan pengantin oleh para nara pidana seusai menjadi inspektur upacara pemberian remisi kemerdekaan, Kamis, 17/08. Wabup juga di daulat untuk potong pita launching hasil karya kerajinan para napi.
Berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM Kanwil DIY No. W14-4937.PK.01.01.02. Tahun 2017 dan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM untuk Rutan Kelas IIB Wonosari No. W14.PAS.PAS.9.PK.01.01.02. Tahun 2017 memberikan remisi kepada 65 narapidana.
Kepala Rutan Klas IIB Wonosari Eddy Junaedi, mengatakan bahwa 65 orang yang mendapatkan remisi umum tersebut karena kasus perlindungan anak, pembunuhan, penipuan, pencurian dan perjudian.
“Rata-rata mereka mendapat remisi antara 1 bulan sampai maksimal 5 bulan,” kata Eddy.
Dikatakannya, jumlah narapinana dan tahanan di Rutan Klas IIB Wonosari berjumlah 117 orang yang terperinci menjadi 84 napi dan 33 tahanan. Ke 65 napi yang mendapatkan remisi, terdiri dari 31 orang memperoleh remisi 1 bulan, 9 orang remisi 2 bulan, 14 napi remisi 3 bulan, 8 orang memperoleh remisi 4 bulan serta 3 orang remisi 5 bulan. Dari semua yang mendapatkan remisi, tidak ada satu pun yang langsung bisa langsung bebas.
Ia menambahkan bahwa syarat untuk mendapatkan remisi umum diantaranya tidak sedang menjalani cuti menjelang bebas, tidak sedang menjalani pidana pengganti denda, tidak sedang menjalani hukuman mati atau seumur hidup,.
“Yang lain, sudah menjalani pidana lebih dari 6 bulan dan tidak dikenakan hukuman disiplin,” pungkasnya.
Pemberian remisi ke 65 narapidana bersamaan dengan upacara proklamasi Kemerdekaan RI ke-72 yang dilaksanakan didalam lapangan Rutan Klas IIB Wonosari.
Upacara yang dimulai tepat pukul 07.00 tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Dr. Immawan Wahyudi, Pengadilan Negeri Wonosari, Kejari Wonosari, Kodim dan Polres Gunungkidul.
Setelah selesai upacara, Wakil Bupati Gunungkidul diarak layaknya pengantin untuk memotong pita dalam rangka launching kerajinan hasil karya para napi.
Reporter: W. Joko Narendro.