Dekadensi Moral Remaja, Sri Sultan Sampaikan Petuah

1415

WONOSRI, Kamis Wage–Acara halal bil halal Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang di gelar pada Kamis, 13/7/2017 di Bangsal Sewokoprojo. Acara dihadiri Hj Badingah, Bupati Gunungkidul beserta Wakilnya Dr Immawan Wahyudi dan seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Camat dan Kepala Desa se- Gunungkidul.

Dalam amanatnya, Gubernur DIY menyampaikan hal penting yang saat ini dirasa sudah sangat memprihatinkan, salah satunya dekadensi moral dan kenakalan remaja yang kian marak terjadi.

“Saya sangat prihatin terhadap remaja yang saat ini sering kali melakukan tindakan kriminalitas. Bahkan banyak diantara mereka yang masih usia anak Sekolah Menengah Pertama. Bukti bahwa terjadi kemerosotan moral anak bangsa,” jelas Sri Sultan.

Melihat hal ini, Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta semua orang tua, dan masyarakat jangan sampai melepas pengawasan terhadap anak, tidak hanya menyerahkan pendidikan moral anak kepada guru saat di sekolah saja.

“Dekati anak-anak kita, buat mereka betah dirumah. Belajarlah menjadi temannya untuk bisa menampung segala keluh dan kesahnya,” pesan Sri Sultan.

Menurut Sri Sultan, jangan terlalu sering mempertontonkan masalah yang terjadi dalam rumah tangga kepada anaknya. Jangan sampai pula mereka tahu ada kekerasan di dalam rumah tangga.

Selain itu, hal lain yang perlu di perhatikan adalah saat terjadi masalah yang berkaitan dengan kenakalan remaja, kesalah pahaman antar desa, maupun antar  pedusunan, jangan sedikit- sedikit lapor ke Polisi. Kecuali memang benar- benar harus melibatkan Polisi, karena itu masih tanggung jawab kepala daerah dengan basis terbawah seperti Camat, Kepala Desa dan perangkatnya.

“Gubernur, Walikota, dan Bupati merupakan pembina wilayah, sedangkan TNI/ POLRI merupakan pembina teritorial. Masih banyak cara selain meja hukum untuk menanggulangi kenakalan remaja,” terang Sri Sultan.

Masalah yang sekiranya masih bisa diselesaikan dengan musyawarah, sebaiknya diselesaikan dengan baik dibantu oleh Babinkamtibmas atau Babinsa.

Hal lain yang tak kalah pentingnya disampaikan oleh Raja Yogyakarta ini, mengenai Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Gunungkidul yang diharapkan dapat selesai sebelum Internasional Airport di Kulon Progo bisa di fungsikan tahun 2019 nanti.

“Kalau JJLS dapat segera selesai itu akan membuka akses kemudahan bagi yang akan berkunjung ki Gunungkidul maupun ke  Internasional Airport,” jelas Sri Sultan.

Sri Sultan berpesan, kalau Gunungkidul akan maju, mulai sekarang harus bisa merubah paradigma selama ini. Perbaikan infrastruktur khususnya di bidang pariwisata juga perlu diperhatikan untuk menekan angka keluhan para wisatawan yang berkunjung.

“Jangan berbicara ini punyaku, itu punyamu, tapi bagaimana kita bisa bersama untuk membangun Gunungkidul menjadi lebih baik,” pungkas Sri Sultan.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Hj Badingah, S.Sos, dalam sambutannya melaporkan kepada Gubernur DIY bahwa di tahun 2017 ini merupakan tahun pembangunan infrastruktur.

Infrastruktur yang dibangun Pemkab Gunungkidul antara lain jembatan Watu Sigar di Kecamatan Ngawen senilai Rp 13 milyar, rumah sakit di Saptosari senilai Rp 16 milyar. Pembukaan jalan baru menuju Pantai Ngrenehan di Saptosari senilai Rp 22 milyar.

“Juga pembangunan beberapa kantor untuk menunjang pelayanan masyarakat, pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah,” kata Badingah.

Ucapan terimakasih juga disampaikan Badingah atas dukungan Pemda DIY pada pembangunan jembatan di Ngoro- Ngoro, Kecamatan Patuk hingga pembebasan calon Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

“Karena pembangunan jalan provinsi akses pariwisata dan alokasi Dana Keistimewaan (Danais) yang cukup besar yang diberikan kepada Gunungkidul. Kita haturkan terimakasih kepada Bapak Gubernur,” tambahnya

Ia berharap supaya Pemkab Gunungkidul tetap didorong dan dibimbing serta mohon doa restunya kepada Gurbernur DIY agar bisa melaksanakan tugas dan mengabdi kepada masyarakat menjadi lebih baik.

“Sehingga Gunungkidul bisa menjadi kabupaten yang berbudaya , menuju masyarakat yang maju, mandiri, berdaya saing tinggi dan sejahtera,” pungkas Badingah.

Seusai sambutan Bupati dan Gubernur DIY, acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan permaisurinya, GKR Hemas.

 

Reporter: W. Joko Narendro




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.