Diguyur Hujan, Cor Rabat Halaman Gedung Kecamatan Patuk Ambles

235

PATUK-JUMAT PAHING | Rehabilitasi berat Gedung Kantor Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, baru saja selesai dikerjakan oleh CV. Tekun Jaya yang beralamat di Margoagung, Sayegan, Sleman. Meski dikerjakan secara profesional dengan menelan anggaran Rp 2,4 Miliar, namun cor rabat halaman gedung tersebut ambles pasca terguyur air hujan pada Senin (13/11/2023) lalu.

Panewu Patuk, Martono Imam Santoso membenarkan adanya kerusakan tersebut. Namun demikian, Imam berujar, pasca kejadian pihak penyedia jasa segera melakukan perbaikan, Rabu (15/11/2023).

“Langsung diperbaiki, karena masih masa pemeliharaan,” ujar Panewu Patuk.

Sementara, pihak penyedia jasa melalui Darman menyampaikan, semua pekerjaan telah dilakukan sesuai aturan, baik kualitas material maupun teknis pengerjaan.

Namun demikian, menurut Darman, amblesnya cor rabat tersebut selain dampak kucuran air hujan yang berasal dari talang pembuangan, juga merupakan akibat faktor pergerakan tanah.

“Hanya di tritisan saja, untuk pondasi aman,” jelasnya.

Sementara Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, Nanang Irawanto membenarkan adanya kerusakan tersebut.

Nanang berujar, selain kondisi tanah yang labil, kerusakan tersebut dinilai merupakan salah satu kelalaian pihak penyedia jasa dalam melakukan perawatan.

“Mungkin kurang telaten saat penyiraman,” jelas Nanang.

Selain itu, Nanang menyebut ada dua kerusakan di Kantor Kapanewon Patuk, diantaranya halaman bagian depan dan tritis bagian belakang. Namun demikian, Nanang mengatakan pihaknya telah bersurat ke pihak penyedia dan saat ini kerusakan sudah dalam proses perbaikan.

Nanang juga mengatakan, meski proses perbaikan tersebut pihaknya memberikan waktu hingga akhir minggu ini, namun yang paling utama pihaknya akan melakukan identifikasi untuk meminimalisir adanya susulan kerusakan.

“Kami melakukan pemadatan dengan urukan sirtu hingga penyiraman, untuk imbas pada bangunan kami rasa tidak ada, ini murni hanya di bagian halaman dan tritisan saja,” ujar Nanang.

Kabid Cipta Karya berjanji, kejadian tersebut akan dijadikan pembelajaran agar kedepan pihaknya lebih berhati-hati lagi dalam menentukan treatment dan settlement kondisi tanah saat akan melakukan pembangunan.

“Kami bersyukur bekerjasama dengan pemborong yang bertanggungjawab,” pungkas Nanang.

(A Yuliantoro)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.