WONOSARI-JUMAT WAGE | Ir Lazarus Arintoko ngobrol singkat dengan pejabat Peternakan Undip, Limbang Kustiawan Nuswantara dan Kustopo serta Heni Rizqiati meeting dengan BRINS Gunungkidul untuk kesepakatan kerjasama bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Setelah itu rombongan saya ajak ke kelurahan Bendung Semin bertemu pak Lurah Didik Rubiyanto untuk membicarakan kerjasama pemeliharaan ternak domba terintegrasi (Intergrated Farming System),” ujar L. Arintoko di sela rombongan akademisi Undip Semarang.
Dia bilang, rencana dimulai dengan 400 ekor bantuan dari Dana keistimewaan yang dikelola Desa melalui Gapoktan.
Saat itu, juga didiskusikan fungsi mesin pengering jagung agar bisa digunakan lagi.
Tujuannya agar bisa meningkatkan mutu jagung dalam memenuhi standart pabrik pakan.
“Ayo Gunungkidul pasti bisa. Ayo desa lain pasti bisa, kami siap berkolaborasi,” ucap Arintoko menyemangati petani.
Terkaitnya pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh fakultas peternakan Undip, sejumlah netizen menyambut baik dengan berbagai komentar.
Akun Facebook atas nama Theo Wargito Sastrosupadmo memberikan apresiasi cukup tegas.
“Saya punya keyakinan dengan adanya transformasi system pertanian dan peternakan di Gunungkidul, petani dan peternak bukan sekedar merenungi nasib tetapi menggeluti profesi yang menggiurkan.
Berbicara masalah pemeliharaan 400 domba di Kelurahan Bendung, Lurah Didik Rubianto menyatakan sesuai rencana anggaran biaya sebesar Rp 229.500.000,00.
“Itu dibagi dua Danais Rp 179.000.000, 20% sisanya berasal dari dana desa,” terang gigi rubianto 18-3-2022. (Bambang Wahyu)