JAKARTA, Minggu Legi -Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto dinilai mempunyai tanggungjawab moral untuk mengawal kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua umum Partai Hanura hingga masa jabatannya.
Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Hanura Sri Mulyono menyampaikan hal itu, dalam acara di hotel Manhatan, Jakarta Selatan beberapa hari lalu.
Bendahara Umum Hanura Zulnahar pernah mengatakan, bahwa dirinya menyaksikan langsung pertemuan antara Wiranto dan OSO di restoran BLoeming FX Senayan.
“Dalam pertemuan tersebut Wiranto meminta dengan segala hormat kepada OSO untuk bersedia menggantikan posisinya sebagai Ketua umum Partai Hanura,” kata Sri menirukan ucapan Zulhanar.
Singkat cerita menurut Sri kepada wartawan Sabtu (20/1), OSO menerima pinangan Wiranto yang kemudian ditindaklanjuti dengan Munaslub Hanura, dengan aklamasi menyetujui OSO sebagai Ketua umum.
“Wiranto yakin dibawah Pimpinan OSO Partai Hanura akan berkembang dan menjadi besar”.
Setelah menjadi Ketua umum OSO kemudian mengambil langkah strategis dan taktis untuk membesarkan partai Hanura. Diantaranya merekrut Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas baik, berdikasi, dan berpengalaman dalam membesarkan partai.
“Disamping itu, OSO juga memperbaiki sistem kerja, sistem organisasi, dan sistem keuangan partai,” jelasya.
Sri menduga, dalam proses tersebut, orang orang lama yang terbiasa dengan pola lama merasa kaget “culture shock“ dan merasa gagap, panik, atau terancam. Culture Shock ini sebenarnya bisa diatasi dengan dialog sehat antar sesama kader “kader lama dan baru”.
Saat ini, seharusnya pak Wiranto mengambil peran penting dengan cara menjembatani dua elemen yang harus sinergi membesarkan Hanura. Disinilah tanggungjawab moral Wiranto mengawal kepemimpinan OSO.
Pak Wiranto yang menanam OSO di Hanura. Dia harus bertanggungjawab merawat dan pengawal supaya panen raya.
“Ojo tinggal gelanggang colong playu? (jangan lari meninggalkan arena pertempuran). Masih belum terlambat bagi pak Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina yang harus membina kader kader Hanura menuju kejayaan Hanura,” kata dia.
Masih menurut Sri, verifikasi faktual partai poltik peserta pemilu sudah didepan mata. Jika Wiranto benar benar mencintai Hanura maka peran sebagai jembatan harus segera diambil.
“Rukun agawe santoso, pecah gawe bubrah,” pungkas Sri. Redaksi