Mulsa, Solusi Petani Lahan Kering

1100

PLAYEN, Selasa Legi – Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) adalah teknologi terbaru dari Badan Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (BALITKLIMAT) Bogor. Dengan mulsa dipadu teknologi pompa air tenaga surya, petani lahan kering dapat menuai hasil yang memuaskan.

Hal ini diungkapkan Dr.Ir. Harmanto, M.Eng, Kepala Balitklimat, kala panen raya bawang merah di Padukuhan Tanjung, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Selasa, 25/07/2017.

“Dengan mulsa mampu meningkatkan panen petani bawang merah mencapai 1.621 kilogram per hektar atau sekitar Rp 40.530.902/ha,” katanya.

Di Desa Bleberan, Baliklimat yang bekerjasama dengan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta membuat demplot (percontohan) penanaman bawang merah dengan teknologi MPHP diatas lahan milik warga. Dengan sumber air yang minim, air untuk irigasi dinaikkan dengan mesin tenaga surya untuk mengairi lahan demplot. MPHP yang dipasang ternyata efektif menekan pertumbuhan gulma termasuk menahan air agar tidak mudah hilang karena penguapan matahari. Dampaknya positif, panen bawang merah yang tumpang sari dengan tanaman cabai sukses. Demplot bawang merah dipadu cabai di lahan mulsa sangat cocok diterapkan untuk daerah yang minim air seperti di Gunungkidul.

“Langkah yang kita ambil ini diharapkan dapat menekan laju inflasi khususnya pada produk bawang merah dan cabai yang sering langka di pasaran akibat minim pasokan,” lanjutnya.

Sementara itu Supartono dari Komunitas Taruna Manunggal Tani dari Padukuhan Tanjung I, Desa Bleberan mengakui bahwa dengan sistem mulsa dan pengangkatan air lewat mesin tenaga surya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

“Diatas lahan seluas 2800 meter persegi, saya menanam 200 kilogram bawang merah. Hasilnya per kilogram benih dapat panen menghasilkan sekitar 10 kilogram bawang merah. Jauh lebih banyak dibandingkan kalau tanpa teknologi,” paparnya.

Untuk itu Supartono berharap pompa air tenaga surya dapat diproduksi massal. MPHP juga disebar luaskan ke seluruh petani lahan kering agar dapat meningkatkan kesejahteraan kaum tani. Red




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.