Padukuhan Ngimbang Watusigar Mengimbangi Gandir Ke-27, Ini Dosa Siapa?

872

NGAWEN-MINGGU LEGI | Bupati Sunaryanta benar-benar dibuat repot atas adanya peristiwa gantung diri (Gandir). Anehnya, dia serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpin tidak pernah merasa repot.

“Menjelang akhir tahun 2022, telah terjadi 27 peristiwa gandir. Ini barusan terjadi di Padukuhan Ngimbang, Watusigar, saudara,” tulis pesan berantai di aplikasi WhatsApp messenger, 5-11-2022.

Jum’at Pon 26 Februari 2021 Bupati Sunaryanta resmi menapak hari pertama memimpin Gunungkidul setelah dilantik Gubernur DIY bersama Bupati Bantul dan Sleman.

Pelantikan Bupati Sunaryanta bersamaan dengan bulan Rajab 1442 Hijriah dan bulan Rejeb 1954 tahun Jawa.

Tiga hari berikutnya, Senin Legi 1 Maret 2021, 17 Rajab Hijriah, 17 Rejeb tahun Jawa, Sunaryanta memasuki Gedung DPRD Gunungkidul mengikuti sidang paripurna pertama sebagai orang nomor satu, membawa Gunungkidul ke arah lebih baik.

Secara kebetulan Senin Legi adalah hari dan pasaran kelahiran Sunaryanta 51 tahun silam 9 November 1970.

Sabtu Pon 26 Februari 2022 atau 24 Rajab 1443 Hijriah atau 1955 Rejeb tahun Jawa, genap setahun Sunaryanta memimpin Gunungkidul.

Ahad Pon 26 Februari 2023 besok, Sunaryanta genap dua tahun memimpin Gunungkidul. Dosa sosial Bupati yang Purnawiran Mayor ini dinilai terlalu banyak, terutama berkaitan dengan problem bunuh diri.

Setelah SM warga Plasan, Watugajah, Gedangsari Gandir di kandang sapi 2-11-2022, dua hari kemudian 4-11-2022 diikuti oleh HR (60) warga Ngimbang, Watusigar, Kapanewon Ngawen.

Bedanya, Kalau SM Gandir di kandang sapi, HR di kandang kambing Saksi mata yang menemukan HR adalah istrinya, setelah pelaku pulang dari jagong hajatan.

Pengamat sosial Joko Priyatno bertanya singkat,” Ini dosa siapa,” ujarnya.

 

(Bambang Wahyu)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.