Panen Raya Padi Bulak Sawah, 1000 M² Hasilkan 7 Ton Gabah

1210

PLAYEN-RABU PAHING | Panen raya padi di Bulak Sawah, Kelompok Tani Lestari Padukuhan Ngasemrejo, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen berhasil sukses dan memuaskan, Rabu, (02/03/2022) siang. Hasil ubinan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kapanewon Palayen diketahui, setiap lahan 1000 M² rata-rata menghasilkan 7 ton gabah.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul dari Partai Demokrat, Supriyani Astuti, S.Sos menyampaikan apresiasi atas hasil panen padi Kelompok Lestari yang melimpah.

“Biasanya warga Ngasemrejo setiap tahun dengan dua kali ditanami padi dan satu kali ditanami brambang, harapan saya kedepan dapat ditanami sayur mayur,” ungkap Supriyani.

Lebih lanjut Supriyani menyampaikan, selaku wakil rakyat, dirinya memiliki tanggungjawab untuk turun langsung ke lapangan melihat dan mendengar keluh kesah warga. Dengan membaur bersama masyarakat, Supriyani meyakini aspirasi dan kehendak warga dapat dia perjuangkan.

Sementara itu petugas PPL Kelompok Tani Lestari, Heni Fahmiati Eka Ratnasari, S.P, M.MA menjelaskan, panen padi yang dilaksanakan saat ini varietas in pari 42 dengan luasan lahan 10 hektar lebih. Hasil ubinan diketahui, setiap 2,5 M² didapat 5,4 kilo gram gabah.

“Untuk provitas 1 hektar didapat 7 ton gabah. Karena di sini sawah maka penanaman dengan cara persemaian. Ini cukup puaskan hasilnya,” jelas Heni.

Senada dengan Heni, Purwadi selaku Mantri Tani menjelaskan, hasil yang didapat panen raya saat ini tidak lepas dari kekompakan anggota kelompok. Selain itu ditunjang dengan teknologi pertanian sehingga panen padi berhasil dengan baik.

“Kita dapat menghasilkan panen bagus karena penerapan teknologinya dilaksanakan dengan tepat dari awal hingga masa panen ini,” ungkap Purwadi.

Purwadi berharap Kelompok Tani Lestari ke depan tetap kompak dalam melaksanakan program penanaman pangan khususnya padi.

Ditempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Lestari, Suyatno menyampaikan, dalam kegiatan pertanian dirinya membentuk Taruna Tani dengan mengajak para kawula muda atau yang masih usia produktif untuk belajar tentang ilmu pertanian.

“Kita ajak mereka untuk ikut dalam penyuluhan pertanian baik cara menanam, merawat dan lainnya. Menjadi petani itu jangan malu atau risih karena sesungguhnya petani itu penting sebagai soko guru bangsa. Bila yang muda tidak mau bertani, terus siapa lagi,” tutup Suyatno. (Agus SW)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.