NGLIPAR-SENIN PON | Satu orang menderita sejumlah luka saat pelaksanaan pendirian tenda darurat didepan Kantor Kalurahan Pilangrejo. Selain mengalami patah kaki dan luka robek pada pelipis mata, korban juga menderita luka tusukan pada tangan bagian kiri. Insiden tersebut sontak mengundang reaksi cepat dari tujuh kelompok relawan Pilangrejo, untuk segera memberikan pertolongan darurat.
Kejadian tersebut merupakan simulasi dalam rangka Pembinaan Kelembagaan Desa Tangguh Bencana yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kalurahan Pilangrejo, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Senin (13/11/2023).
Lurah Pilangrejo Sunaryo menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kewaspadaan para relawan di Kalurahan Pilangrejo dalam menghadapi musim penghujan di tahun 2023/2024.
Selain itu, Sunaryo juga menyampaikan, kegiatan tersebut diikuti sebanyak tujuh regu dari tujuh Padukuhan, sementara masing-masing regu terdiri dari sepuluh anggota.
“Relawan kami persiapkan untuk menghadapi musim penghujan yang identik dengan bencana tanah longsor, banjir hingga angin kencang,” ujar Sunaryo.
Sementara menurut salah satu anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Gunungkidul, Issupawarto menyampaikan, selain dilakukan penilaian, pada kegiatan tersebut juga akan diberikan penghargaan bagi regu dengan nilai terbaik.
TAGANA sekaligus Jogoboyo Pilangrejo berujar, selain melibatkan TAGANA, proses penilaian juga menghadirkan Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunungkidul untuk bertindak sebagai juri penilai.
“Yang kita nilai Shalter atau pendirian tenda sama Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD),” ujar Issupawarto.
Untuk regu yang mendapat nilai terbaik, piagam penghargaan diberikan langsung oleh Lurah Pilangrejo, Bhabin dan Babinsa, TAGANA dan Petugas PMI Kabupaten Gunungkidul.
(A Yuliantoro)