Putra Wakil Presiden R.I Kedua, Siap Ramaikan Bursa Capres 2024

4248

JAKARTA–RABU PAHING | Tak sedikit orang Indonesia yang memiliki kemampuan, kepintaran bahkan keahlian dalam dirinya. Sayangnya pada kebanyakan dari mereka karakter tersebut digunakan sebatas untuk pribadi dan demi keuntungan sendiri dan keluarganya.

Begitu pun sangat jarang ditemui orang yang memilik keahlian, kemampuan, dan kepintaran bersedia untuk terjun ke dunia politik praktis dan terlibat secara langsung dalam membangun bangsa ini.

Lain halnya dengan satu ini, Prof. DR. Ir. GPH. Suryogo Mangkurat Hadikusumo, MBA, Ph.D, putra tertua Wakil Presiden Kedua Republik Indonesia (RI), Hamengkubuwono IX, Gusti Raden Mas Dorodjatun yang lahir dari ibu Trah Paku Alam Jogjakarta.

Seorang pakar ahli ekonomi yang sudah melanglang buana di dunia internasional, dan berpindah dari satu negara ke negara lain.

Dia juga telah sering menjadi nara sumber di acara-acara seminar internasional, motivator ekonomi, dan pernah menjabat sebagai salah satu petinggi World Bank.

Maka dari itu, tidak diragukan lagi soal pengalaman dan kredibilitasnya.

Prof. DR. Ir. GPH. Suryogo Mangkurat Hadikusumo, MBA, Ph.D, sangat mumpuni jika di masa mendatang menjadi orang nomor satu di negara ini untuk membawa pertumbuhan ekonomi yang beradat, dan berbudaya sehingga dapat membawa Indonesia maju yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Ditemui awak media, ditanyakan tentang apakah dia berminat meramaikan bursa pencalonan presiden dalam Pilpres tahun 2024 nanti?

Dia mengatakan, tidak ada salahnya bila seseorang terpanggil untuk menjadi pemimpin suatu negara yang akan membawa kesejahtaraan bagi bangsa dan negara.

Saat ditanya mengenai indikator apa yang dilakukan seorang presiden untuk memajukan Negara?

Dia menjelaskan, bahwa salah satunya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang beradat, dan berbudaya.

Untuk peningkatan ekonomi yang beradat dan berbudaya itu, Prof. Mangkurat Hadikusumo mengatakan, bahwa yang perlu diatur adalah alokasi sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan sistem yang mencakup semua komponen-komponen bangsa dengan harmoni.

Memadukan sektor pendidikan, ketenagakerjaan, dan tranmigrasi, perindustrian, perdagangan, pariwisata, koperasi, dan usaha kecil menengah, pertanian, lingkungan hidup, dan kehutanan, kelautan, dan perikanan maupun perhubungan.

“Didukung pula dengan teknologi quantum untuk penguatan-penguatan sektor pertahanan negara, sistem keuangan negara, pengawasan, hukum, dan hak asasi manusia, lembaga-lembaga riset, kepolisian, kesehatan, dan lain sebagainya,” ungkap anak tertua dari Wakil Presiden RI kedua ini kepada wartawan.

Yang semuanya itu, Prof berujar, dari sektor-sektor tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh dalam menjalankan roda pemerintahan, termasuk melibatkan semua stakeholder baik pemerintah daerah maupun swasta.

“Tidak terlepas pula menjaga dinamisasi hubungan trias politika antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, yang tetap harus berjalan sesuai peran dan fungsi masing-masing dalam negara,” katanya.

Lebih lanjut, Prof. Mangkurat Hadikusumo menyampaikan, selain ekonomi, dewasa ini hal yang perlu diantisipasi adalah korupsi.

Korupsi, Prof. Mangkurat Hadikusumo menegaskan, adalah hal yang paling merusak proses perjalanan dalam memajukan bangsa dan negara.

Menurutnya, sistem pengawasan sebagai sarana pencegahan dan supremasi hukum sebagai upaya penindakan untuk membuat jera dipastikan harus berjalan dengan baik dan benar berbasis teknologi quantum.

Belum tentu dengan banyaknya lembaga penegak hukum anti rasuah dapat menghentikan korupsi yang terjadi,” imbuhnya.

Diperlukan kekuatan dari seorang presiden untuk mampu memahami dan merespon sinyal-sinyal kejanggalan dalam perjalanan program-program pemerintah yang sudah dicanangkan, namun tidak atau belum berjalan sesuai dengan tujuan.

Hal ini, menurutnya, perlu kejelian dan naluri yang kuat untuk segera memperhatikan segala sesuatu yang sebetulnya terjadi, sebelum muncul laporan atau keluhan dari masyarakat di media social.

“Dan masih banyak lagi yang perlu dilakukan oleh seseorang dengan jabatan presiden dalam menjalankan tugas dan peran yang diemban,” pungkasnya.

Yang terpenting, ditekankan Mangkurat Hadikusumo, adalah sasaran dan tujuan pertumbuhan ekonomi yang beradat, dan berbudaya berdampak pada kesejahteraan bangsa. (rnl-hdj/red)

* Artikel ini sebelumnya telah tayang di portal sinarpagibaru.id dengan judul: Putra Wakil Presiden R.I Kedua, Prof. Mangkurat Hadikusumo Siap Ramaikan Bursa Capres 2024

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.