Setelah Absen Dua Tahun, Operasi Katarak  Kembali Dilakukan

5622

WONOSARI-MINGGU PON | Badan Amil Zakat Nasional Gunungkidul bergandengan dengan  PT. Erella, FK KMK UGM, PERDAMI ( Persatuan Dokter Mata Indonesia ) DIY serta Ilmu Kedokteran  Mata RSUP Dr. Sardjito menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi katarak dan pengobatan umum gratis di RS Bethesdha Wonosari 13-11-2022.

Muhammad Solihin, SE Wakil Ketua Baznas Gunungkidul menyatakan Baznas berbagi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk pengentasan kemiskinan. Tujuan kegiatan sesuai tagline Baznas Gunungkidul.

“Penglihatan Terang, Masa Depan Gemilang,” ucap Mohammad Solihin, dalam sambutannya.

Operasi katarak tahap pertama diikuti 30 pasien  yang sebelumnya telah  dilakukan pendaftaran dan screening  pada 06 November 2022.

Selain itu, Baznas Gunungkidul memberikan dana bantuan kepada para pasien sebesar Rp. 300.000,00 per orang.

Untuk pelaksanaan pengobatan gratis menurut Mohammad Solihin dilaksanakan di Kapanewon Gedangsari.

Suwarno, SH selaku Ketua Tim Pelaksana Baksos Operasi Katarak gratis mengatakan, total pasien operasi katarak yang terdaftar sebanyak 105. Pelaksaan operasi dibagi menjadi tiga gelombang.

Gelombang pertama dilaksanakan  13 November 2022 30 pasien, gelombang kedua akan dilaksanakan 26 November, dan gelombang ketiga  03 Desember 2022.

“Lokasi pelaksanaan gelombang 2 dan 3 masih dalam koordinasi,” ujar Suwarno.

Menurutnya, operasi dilakukan  tim dokter IK Mata RSUP Dr. Sardjito.  Baznas Gunungkidul memfasilitasi pelaksaan operasi katarak, mulai dari pendataan  hingga pendampingan saat pelaksaan.

Di tempat yang sama Andreas Harijanto, Direktur PT. Erella menyampaikan, program ini terselenggara karena adanya  program CSR PT. Erella.

“Ini rutin dilakukan oleh PT. Erella,” ungkapnya.

Sementara itu dr. M. Bayu Sasongko, Kepala Departemen IK Mata dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini terhenti selama dua tahun karena pandemi.

Kali   ini adalah agenda pertama setelah pandemi  Dia berharap tahun depan dapat lebih banyak lagi melakukan kegiatan semacam ini untuk membantu menurunkan kebutaan masyarakat akibat katarak.

Terakhir Diyah dari IDI Gunungkidul,  menyampaikan program ini menyasar masyarakat yang terkena katarak baik yang mempunyai BPJS maupun yang belum.

Dia berharap kegiatan  tidak hanya berfokus pada penyakit katarak tetapi juga untuk penyakit mata yang lain.

 

(Bambang Wahyu)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.