Siswa SDN di Gunungkidul Meninggal di Sekolah Sebelum Pelajaran

1193

PANGGANG – KAMIS LEGI |Kejadian pilu dialami keluarga siswa Sekolah Dasar (SD)Negeri di Kabupaten Gunungkidul. Reza Aditya (12) menghembuskan nafas terakhirnya saat bermain olah raga Kasti, Rabu (08/01/2025) pagi.

Siswa SD Negeri Girimulyo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan semua pihak. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Reza Aditya sempat kejang.

Kapolsek Panggang, AKP. Gatot Sukoco, SH.,MH. dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, pada pukul 06.00 WIB Reza Aditya diantar ke sekolah oleh ibunya. Sementara, di halaman sekolah sudah ada beberapa siswa sedang bermain kasti.

Kronologi Kejadian

Rafka Pratama (14) teman Almarhum menyampaikan, pada pukul 06.30 WIB sudah menjadi kebiasaan siswa SDN Girimulyo saat menunggu jam masuk sekolah, para siswa mengisi waktu dengan bermain kasti di lapangan halaman sekolah.

Pada saat itu, Reza sempat duduk menyendiri di dekat tempat parkir sekolahan. Setiap diajak ngobrol oleh Rafka, Almarhum tidak ada tanggapan sama sekali, ketika mendapat giliran memukul bola kasti Almarhum Reza mendadak tersungkur jatuh dan kejang-kejang.

Dalam posisi tersukur (telungkup), Almarhum masih kejang-kejang sehingga membuat panik para siswa. Sesaat kemudian dari pihak sekolah dan warga sekitar melakukan pertolongan.

Selanjutnya korban dibawa masuk ke ruang guru dan mendapatkan pertolongan dengan dioles minyak kayu putih, dilonggarkan pakaiannya, direbahkan di sofa panjang kemudian diberi minum air putih hangat.

Dalam kondisi demikian, Reza, sempat mengompol dan berucap “Do lungo, Aku arep turu,” ucap Rafka menirukan.

Sembari berucap, Reza pun menendang teman, guru maupun tetangga sekolah yang menolong.

Mengetahui kondisi makin gawat, Almarhum dilarikan ke Puskesmas Panggang II dengan menggunakan armada milik warga setempat untuk mendapatkan pertolongan.

Berdasarkan keterangan saksi Fabian (10) teman Almarhum menerangkan,  pada hari sebelumnya saat Reza bermain dengan dirinya, Almarhum juga mengalami kejang dan ngompol.

Oleh Fabian, Reza diberi air minum hangat, sehingga tubuh Almarhum  mengeluarkan keringat dan dapat kembali beraktivitas.

“Pihak puskesmas memberikan pertolongan berupa oksigen, tetapi kondisi korban makin memburuk, dan meninggal dunia sebelum sempat dirujuk ke RSUD,” terang Kapolsek Panggang.

Hasil Pemeriksaan Puskesmas Panggang II

Ervilia Lolita Sari Bidan Puskesmas Panggang II (Petugas jaga malam) menerangkan, pukul 07.35 WIB Reza dibawa oleh Bu Tari (pihak sekolah) dan warga ke Puskesmas Panggang II menggunakan kendaraan truk bak terbuka dengan kondisi sudah kritis.

Saat akan dipasang oksigen Almarhum sempat nafas tersengal satu kali, lalu lemas.

Belum sempat terpasang oksigen pukul 07.40 WIB ketika diperiksa nadi sudah tidak berdenyut, dan dinyatakan meninggal oleh dr. Novi Puskesmas Panggang II pukul 07.45 WIB.

Diketahui, dari hasil pemeriksaan petugas jaga malam Puskesmas Panggang II bahwa tidak ada bekas luka pada tubuh Almarhum, selain luka lecet di pelipis mata kiri akibat jatuh telungkup saat kejang.

“Setelah dinyatakan meninggal dunia dilaksanakan observasi di Puskesmas Panggang II kemudian dibawa pulang ke rumah duka menggunakan mobil ambulance,” ungkap Gatot.

Atas kejadian meninggalnya Reza Aditya dari pihak keluarga diwakili Marjuki, salah satu paman Almarhum menyampaikan, pihak keluarga menerima dengan lapang sebagai musibah dan tidak akan menuntut ataupun menyalahkan pihak lain. (Agus SW)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.