NGLIPAR-SENIN SENIN PON | Ratusan warga Kalurahan Natah, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, berunjukrasa di depan kantor lurah setempat. Selain menanyakan beberapa program pembangunan, masa juga menuntut Wahyudi untuk lengser dari jabatan lurah, Senin (09/10/2023) pukul 11.00 WIB.
Masa yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Natah Bersatu tersebut mendatangi Kantor Kalurahan Natah dengan arak arakan sepeda motor dan mobil.
Sebelumnya, sejumlah warga Natah telah mendatangi Polres Gunungkidul untuk mengadukan masalah tersebut. Namun lantaran geram dengan sifat arogan Lurah, wargapun memilih untuk turun ke jalan menggelar aksi damai.
Masa yang berjumlah sekitar 200 orang tersebut menyampaikan orasinya kurang lebih satu jam setelah kemudian dilanjutkan mediasi di Balai Kalurahan Natah.
Dalam orasinya Koordinator Demo Yitno menyampaikan beberapa tuntutan warga diantaranya, Audit kinerja pemerintah kalurahan hingga menuntut Wahyudi untuk turun dari jabatannya.
“Pileh medun dewe opo didokke,” ujar para pendemo.
Menanggapi tuntutan warga, Lurah Natah menjelaskan terkait program pembangunan yang telah dilaksanakan, semuanya sudah sesuai prosedur.
“Yang bisa membuktikan adanya penyimpangan adalah Tim Pemeriksa,” jelasnya.
Selain itu, terkait tudingan sifat arogan hingga meludahi warganya, Wahyudi meminta kepada pendemo untuk menunjukkan buktinya.
“Kalau sampai tidak bisa membuktikan jenengan bisa saya tuntut,” tegas Wahyudi.
Merasa jengkel dengan alasan Lurah, masa akhirnya membubarkan diri tanpa mau mendengarkan penjelasan dari lurah setempat.
Aksi demo yang dijaga ketat oleh personil Koramil dan Polsek Nglipar tersebut berjalan dengan tertib.
(A Yuliantoro)
One thought on “Tuntut Lurah Mundur, Warga Natah Demo”
Nunggu hasil audit dari tim pemeriksa? Semoga saja hasilnya sesuai dengan apa yg sudah di sampaikan oleh warga. Trus kemajuan tentang perbaikan jalan dikampung saya kapan jadi diperbaiki pak lurah warga kami masih ingat dengan janji2 anda dari periode pertama menjabat hingga sekarang sudah diperiode ke kedua janji sampean cuma omong kosang saja tidak pernah ada bukti sampai detik sekarang. Kami masyarakat sudah tidak butuh janji tapi bukti nyata… jika memang anda benar2 bisa bekerja membangun desa jadi maju, tanah tersebut kami relakan untuk jalan dan kami masih membayar pajak atas tanah yg sekarang sudah jadi jalan tapi kenapa kami minta supaya jalan yg sudah rusak minta perbaikan tidak ada tindakan dari tahun 2017 hingga sekarang 2023 diabaikan saja, kemanakah anggaran desanya? Digunakan untuk apa anggarannya?