GUNUNGKIDUL-RABU PAHING | Sebuah video keluhan pengunjung Heha Ocean View Viral, sehari diunggah telah dilihat oleh setengah juta lebih netizen, Rabu (11/05/22) malam. Pihak Heha Ocean View melakukan klarifikasi terkait hal tersebut.
Menanggapi serta melakukan klarifikasi atas unggahan video keluhan pengunjung Objek Wisata Heha Ocean View yang viral di Tiktok, Hendro Suwandi Direktur Utama Heha Ocean View menyatakan salah paham.
“Dia salah paham. Foto 2 menit kan per kepala, jd bila 1 rombongan 5 orang, maka semudah 5×2 mnt, jadi 10 mnt,” jelas Hendro, Rabu (11/05/22) malam.
.Selanjutnya, ia juga meluruskan terkait keluhan makanan yang dipesan pengunjung, namun tak sesuai pesanan yakni, “nila rasa ikan asin”.
“Heha Ocean ga jual ikan nila, itu menu warung parkiran. Jadi salah alamat,” ungkapnya.
Sementara, terkait keluhan ataupun keberatan pengujung foto berbayar pihak Heha Ocean menolak dengan tegas, lantaran Hendro berujar, bahwa saat menbangun pengusaha tidak ada yang gratis.
“Kemudian, bila foto gratis, apakah kemudian tanah saat membangun ga bayar?,” tandasnya.
Selaku manajemen Heha Ocean, Hendro juga menyampaikan, bahwa pengunjung memang harus antri, mengingat Heha Ocean satiap saat ramai wisatawan yang ingin berkunjung.
“Antri biasa mas. Saat beli antrian sudah diinfo. Heha kan mmg rame. Antrian kan tidak terhindarkan. Jd bila tdk mau antri, mmg susah,” ucapnya.
Untuk mengatasi hal tesebut, ditambahkan Hendro, bahwa pihaknya mencoba mengurai dengan cara memberlakukan nomor antrian bagi seluruh calon wisatawan yang akan mengujungi Heha Ocean View.
“Pun kita sdh pakai nomor utk atur antrian,” pungkas Hendro.
Sebelumnya, video yang diunggah oleh akun TikTok milik @sicantikirma ini telah dilihat sebanyak setengah juta lebih oleh warganet dalam sehari.
Dalam video yang berdurasi kurang lebih dua setengah menit tersebut, seorang pengunjung menyampaikan pengalamannya berwisata di Heha Ocean View.
Sebagai salah satu dari sekian banyak pengunjung yang juga mengeluhkan hal yang sama, ia berharap pihak pengelola melakukan perbaikan. (red)