Berbahaya: Penyakit Mulut Kuku Sapi Mewabah

546

WONOSA\RI-MINGGU LEGI | Ir. Lazarus Arintoko, Staf Ahli Komisi B DPRD Gunungkidul menyatakan, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merajalela di tanah air. Sapi Indonesia tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. Gunungkidul melakukan pagar betis terhadap sapi dari luar daerah.

“Ini bukan masalah bagian mana saja sapi yang sakit PMK boleh dikonsumsi, tetapi menyangkut ketersediaan daging, terlebih untuk kegiatan Idul Qurban mendatang,” ujar Arintoko, 15-5-2022.

Wabah PMK sapi menurutnya mudah dan cepat menular. PMK memang tidak menular ke manusia, tetapi setidaknya penguasa perlu berfikir tentang nasib jutaan peternak yang berjuang mencukupi kebutuhan daging nasional, bersaing dengan daging impor.

“Berjuang agar tempat penyembelihan hewan Qurban tersedia hewan yang sehat berkualitas
dengan harga terjangkau,” tegasnya.

Dikonfirmasi, Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, SP menyatakan pihaknya bersama Dinas Propinsi melakukan pencegahan dengan cara pemblokiran sapi asal luar daerah.

“Itu kami lakukan setiap hari. Sapi dari luar kami minta balik kanan,” ujarnya.

Tidak jarang para pedagang pada protes, dalam hal ini diperlukan penjelasan yang santun dan rinci.

“Protes mereka ditanggapi oleh tim, termasuk dari kepolisian. Kadang terjadi diskusi alot dan tegang,” terang Kadinas Peternakan.

Lebih lanjut Kadinas Peternakan Gunungkidul menjelaskan, PMK mengakibatkan sapi tidak doyan makan yang berujung pada kematian, tidak sebatas kuku lepas.

“Untuk itulah kami melakukan antisipasi pagar betis,” pungkasnya. (Bambang Wahyu)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.