Pengunjung Wisata Membludak, Penyelenggara Parkir Dadakan Sulit Dicegah

458

WONOSARI-MINGGU LEGI | Ketika pariwisata masuk ke ranah industrialisasi, maka hukum besi ekonomi yakni permintaan dan penawaran pun berlaku.

Hal itu hanya terjadi pada saat pengunjung membludak seperti libur, lebaran 2022. Nafsu untuk meraup uang bangkit kadang menggila.

Tak terkecuali munculnya lahan parkir dadakan yang dilakukan secara swakarsa oleh warga setempat, di luar kontrol pemerintah.

Parkir di luar area pariwisata yang mendadak tersebut dibuka oleh warga, dan selalu tidak terpantau oleh pemerintah. Sebagian besar tarif parkir itu di luar kontrol kemudian mengagetkan wisatawan.

Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho berpendapat hal seperti itu perlu mendapat perhatian.

“Karena membludaknya pengunjung sementara lahan parkir terbatas, maka ada masyarakat yang menyediakan tanahnya untuk parkir. Masalah biaya parkir ditentukan sendiri oleh pemilik lahan. Ini masih menjadi keprihatinan kita bersama,” ucap Heri Nugroho, Minggu, 15-5-2022.

Di sisi lain, gagasan multi player efek sering dikemukakan oleh para tokoh. Salah satu bentuk kongkret multi player efek tersebut adalah menjamurnya parkir swakarsa.

Pertanyaan sederhana, apakah penyelenggara parkir dadakan harus disesali, kemudian para pengunjung harus parkir berderet memenuhi jalan masuk ke arah destinasi?

Solusi terbaik, saran salah satu pengunjung pesisir kidul Gunungkidul, Pemda setempat perlu membuka area parkir alternatif, bekerja sama dengan warga yang memang merelakan tanahnya untuk parkir.(Red)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.