JAKARTA, SENIN PON-Paguyuban warga perantauan Gunungkidul di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) Minggu, (27/01) merayakan hari jadinya yang ke-48 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta.
Perayaan hari jadi ini ditandai dengan parade gunungan dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Dua ikon tradisi dari Gunungkidul yaitu Rasulan (bersih desa) dan Ingkung–kuliner khas Gunungkidul yang jumlahnya mencapai 1000 ingkung turut disajikan. Selain itu seluruh pesertanya mengenakan kostum Surjan pakaian khas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Perhelatan ini juga dihadiri Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos. Dalam sambutannya Badingah menyampaikan, dirinya sangat bangga, Rasulan dan Ingkung dua ikon dari Kabupaten Gunungkidul menjadi bagian dari perayaan hari jadi IKG ke-48.
“Saya bangga ikon Rasulan dan Ingkung dipakai untuk memperingati ulang tahun IKG. Saya merasa Kabupaten Gunungkidul dipindahkan ke Jakarta” ungkap Bupati Gunungkidul.
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan perkembangan tanah kelahirannya, Gunungkidul telah banyak perubahan yang terjadi. Mulai dari sisi infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan pariwisatanya.
Perkembangan pariwisata, ekonomi kreatif yang dari perumahan hingga industri terus berkembang. Hal ini tidak terlepas dari berkembangnya juga infrastruktur di Gunungkidul. Dari sisi ekonomi, angka kemiskinan di Gunungkidul sudah turun 1,3 persen. kemudian dari infrastruktur bahwasannya Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) sudah akan selesai.
Untuk mengurai kemacetan dan mempersingkat akses dari Gunungkidul ke Sleman telah dibangun jembatan Sembada Handayani. Jembatan dengan panjang 90 meter ini berada di Desa Ngoro Oro Kecamatan Patuk, Gunungkidul yang menghubungkan Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman.
Badingah juga menjelaskan, Kabupaten Gunungkidul telah memperluas jalan dan membangun jembatan Plasari yaitu jembatan penghubung kecamatan Playen dengan kecamatan Gedangsari.
“Jembatan yang berada di Kecamatan Playen dan Gedangsari ini diharapkan mampu mengurai kemacetan dibagian wilayah barat. IKG kami harap dapat memberikan sumbangsih yang lebih besar lagi bagi perkembangan Kabupaten Gunungkidul, kampung halamannya, dan yang terpenting agar selalu menjaga kerukunan, jaga persatuan dan kesatuan, terus berbuat baik yang bermanfaat bagi orang lain”, ungkap Bupati.
Sementara itu, Edy Sukirman, Ketua Umum Ikatan Keluarga Gunungkidul, menyatakan, bahwasannya saat ini ada sekitar 300 ribu warga dari 18 Kecamatan se-Kabupaten Gunungkidul yang tersebar di Jabodetabek. Dan tidak kurang dari 10.000 warga Gunungkidul hadir dalam perayaan hari jadi IKG yang ke-48 ini.
“Para keluarga yang tergabung di IKG ini siap membantu untuk kemajuan Gunungkidul. Saat ini IKG juga telah memiliki sekolah yang diberi nama sekolah IKG yang berada di Kalimalang, Bekasi,” jelas Sukirman.
Mohammad Solikin, salah satu warga Gunungkidul, yang sukses dan berdomisili di Kampung Makasar, Jakarta, Direktur Utama PT. Kinarya Abadi Indonesia, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, sebagai putra daerah dirinya bersama pengusaha lain yang tergabung di IKG mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di kampung halamannya.
Pengusaha muda yang bergerak di bidang properti ini secara pribadi dan anggota asosiasi properti menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di Gunungkidul dalam bidang perumahan, perhotelan, dan homestay.
“Sebagai warga Gunungkidul di Jakarta ingin turut mendukung dan membangun infrastruktur di Gunungkidul, misalkan belum adanya investasi untuk perumahan, perhotelan dan homestay,” pungkasnya. (Ag/ig)