DPRD Kabupaten Gunungkidul Mendatangi Lokasi Runtuhnya Atap Bangunan SD Muhammadiyah

714

PLAYEN-KAMIS KLIWON | Runtuhnya atap gedung Sekolah Dasar  (SD) Muhammadiyah Bogor, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul menjadi keprihatinan semua pihak, salah satunya Komisi C, DPRD Kabupaten Gunungkidul dan Dinas Pendidikan.

Didampingi beberapa pegawai Dinas Pendidikan, Komisi C, DPRD Kabupaten Gunungkidul mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kamis (10/11/2022) pukul 10.00 WIB.

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul, Indah Haryani, S.Pd  tidak pernah menyangka gedung sekolah yang dibangun tahun 2021 dengan menghabiskan anggaran kurang lebih 1,2 miliar non APBD maupun APBN ini runtuh atapnya dan menelan korban jiwa.

Proses pembangunan gedung, Indah berujar, dilaksanakan oleh rekanan dari Jogja. Selain itu, dalam pelaksanaannya telah dibentuk tim khusus yang mengurusi proses pembangunan dengan melibatkan semua unsur baik guru, komite, dan yayasan.

Meskipun demikian, Indah menyebut bahwa, sebagai Kepala Sekolah tidak tahunmenahu secara detail terkait spek, konstruksi, dan lainnya yang menyangkut pekerjaan teknis.

“Rekanan Jogja tetapi lupa CV apa. Kalau dibilang ngecek saya tahu, sata lihat tetapi hanya sebatas tahu, lihat selesai. Untuk pemilihan warna itu memang saya  yang kelihatan estetika, untuk spek-spek yang lain saya ga tahu,” ungkap Indah Haryani.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C, DPRD Kabupaten Gunungkidul, Dimas Kursiswanto, A.Md menjelaskan, kedatangannya bersama anggota ikut menyampaikan rasa bela sungkawa atas peristiwa runtuhnya atap gedung sekolah yang roboh.

“Pada prinsipnya inikan bangunan yang dibangun oleh komite, swadaya masyarakat dan dari orang tua wali murid. Kami, (Komisi C) berharap agar ini nanti diusut sesuai dengan ketentuan aturan yang ada karena apapun bentuknya ini ada korbannya,” ungkap Dimas.

Disinggung itu, terkait pengawasan DPRD khususnya Komisi C pada gedung-gedung sekolah lain, Dimas mengatakan, terutama untuk bagunan yang dibiayai APBD, DAK maupun APBN secara kualitas harus dijaga dengan baik.

“Pengawasan secara konsultan maupun pengawasan dari  penyelenggara kegiatan benar-benar terpantau. Konsep perencanaan juga sangat penting,” tegas Dimas.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi C Partai Demokrat, Supriyani Astuti, S.Sos menyampaikan, sebagai wakil rakyat Dapil 1 khususnya Kapanewon Playen, Supriyani turut menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam atas insiden tersebut.

Supriyani bahkan sempat meneteskan air mata ketika kepala sekolah menceritakan kronologi kejadian hingga mengakibatkan satu siswa SD Muhammadiyah Bogor, Playen meninggal dan menjadi pahlawan untuk menyelamatkan nyawa teman-temannya.

(Agus SW)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.