FIRASAT ANEH DALAM CAPTION UNGGAHAN FOTO DI INSTAGRAM TERAKHIR KORBAN KEBAKARAN DI TANGGERANG

1988

KARANGMOJO-JUMAT PAHING | Keluarga besar Rani Suwito (83) warga Padukuhan Gunungbang, Kalurahan bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, sangat terkejut dengan adanya kabar meninggalnya keluarga dari Putra keempatnya, Riyanti (47) dalam musibah kebakaran di Tanggerang, Jawa barat.

Riyanti meninggal bersama suaminya Saidun Sinaga (47) dan ketiga anaknya, Risa anggraini sinaga (25), Aghnia anggraini  (22) dan Alfin Akbar Sinaga (18). Mereka tewas dalam peristiwa kebakaran di kompleks Permata Sentosa, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten pada, Jumat (23/10/2020) dini hari.

Rukino (50) Kakak korban saat ditemui di rumah duka mengatakan, bahwa keluarga di Gunungkidul pertama kali mengetahui peristiwa tersebut sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, perwakilan dari keluarga Saidun yang tinggal di Kasongan Bantul datang ke Gunungkidul untuk mengabarkan peristiwa tersebut.

“Setelah mendengar kabar, keluarga meminta agar mereka dimakamkan di Gunungkidul, karena bapaknya memang masih ada, dan itu permintaannya,” ucap Rukino Jum’at, (23/10/2020) sore, saat ditemui di rumah duka, Padukuhan Gunungbang, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo.

Rukino juga mengatakan, tidak ada firasat apapun dari keluarga tentang adiknya tersebut. Menurutnya, Terakhir kali menghubungi Riyanti pada Kamis (22/10/2020) siang kemarin, mereka mengabarkan dalam keadaan sehat tanpa apapun dan belum bisa pulang.

Riyanti sendiri, diketahui pergi merantau ke Jakarta sejak 18 tahun yang lalu dan mendapat suami asli Bantul keturunan Batak. Mereka memutuskan menetap di Tangerang karena mendapat pekerjaan di kota tersebut.

Saidun diterima bekerja di sebuah perusahaan di Kota Tanggerang dan memutuskan membeli rumah di perantauan. Keluarga ini hampir setiap tahun selalu pulang ke Bejiharjo, terutama ketika lebaran.

Namun sudah beberapa kali lebaran ini tidak pulang, karena mungkin kondisi ekonomi keluarga ini sedang tidak bagus. Kendati demikian, keluarga itu selalu melakukan komunikasi via handphone.

“Kemarin baru saja telepon, tadi pagi dapat kabar mereka kena bencana,” ujarnya.

Sementara, Kakak sepupu Riyanti, Hartoyo mengatakan, bahwa keluarga besarnya sangat terpukul dengan peristiwa tersebut.

Terlebih keluarga Riyanti selama ini dikenal sebagai keluarga yang ramah dan selalu bisa membaur dengan masyarakat ketika sedang mudik di kampung halaman.

Almarhum Saidun meskipun dikenal sebagai pendiam namun dia juga sangat ramah. Terlebih anak pertama mereka Risa Anggraini Sinaga dikenal sebagai pribadi yang periang. Gadis ini bisa bergaul dengan baik kepada siapa saja, meskipun baru dikenalnya.

“Tak ada firasat yang mereka terima sebelum kejadian,” katanya.

Namun demikian, Fifi (20) sepupu korban yang tinggal di Bejiharjo menemukan unggahan kejanggalan dari akun instagram Alfin.

Di akun instagram @akbarsinagaalfin. Dalam akun tersebut, Alfin mengunggah foto dengan menulis caption yang berbunyi:

“Tali Persaudaraan itu penting…. Yang penting jangan sampe putus… Seperti tali yang dibakar api,” tulis Alfin yang diikuti dengan emot senyum dan juga nyala api.

Hingga saat ini, keluarga masih menunggu kedatangan jenazah untuk dimakamkan di Padukuhan Gunungbang, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo. Rencananya, jenazah akan langsung menuju ke tempat pemakaman dan langsung dimakamkan. (Hery)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.