Goresan Bolpoin, Seniman Cantik Menjadi Karya Seni di Selembar Tisu

6304

WONOSARI-SABTU PON | Tidak begitu banyak perempuan di Gunungkidul yang memutuskan untuk menggeluti Profesi Perupa. Hal ini bisa saja disebabkan oleh anggapan masyarakat yang memandang, bahwa perempuan berprofesi Perupa kurang populer bila dibandingkan dengan profesi lainnya.

Meskipun, saat ini banyak seniman mencari cara baru untuk mengekspresikan bakat seninya. Mereka membuat karya dengan cara yang berbeda.

Selama ini, seniman dikenal sebagai orang yang menorehkan gambar di atas kanvas ataupun kertas.

Alih-alih menggunakan media lain, Aryati Yunita Sari (30) Perupa asal Padukuhan Kepek l, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari ini justru menggambar menggunakan selembar tissue.

Hanya dengan menggunakan tissu, ia dapat mengubahnya menjadi sebuah karya seni goresan bolpoin yang indah dan menakjubkan.

Karya yunita, begitu nama panggilan akrabnya, terlihat sangat rinci dan detail. Yunita merupakan seniman yang tergabung dalam Forum Perupa Gunungkidul (FPG).

Karena hobi dan bakat yang dimilikinya, hingga dapat membawanya kepada inovasi dalam karya seni. Semua karya yunita pun terlihat sangat detail dan elegan.

Ia memulai menggambar sejak kecil, seiringnya waktu, wanita cantik yang tak lain adalah seorang guru pembimbing di SMP Mujahidin Kapanewon Playen ini, telah berkarya hingga ratusan Drawing ART.

Hasil karyanya pun kini dipajang rapi di sebuah studio khusus miliknya yang ada di rumahnya.

“Awalnya saya menggambaran di alas kertas, tapi karena saya suka tantangan, saya lalu mencoba untuk mendrawing atau menggambar di media tissu,” kata Yunita, saat ditemui di Studionya Jum’at, (01/01/2021) sore.

Berbeda dengan perupa lainnya, di setiap menggambar ia tidak membutuhkan penghapus, ia justru menggoreskan bolpoin di selembar tissu.

Di masa pendemi seperti ini, setiap hari Yunita mengisi waktu luangnya untuk menggambar. Bahkan setiap haripun, Yunita harus dapat membuat minimal satu karya.

Menurut Yunita, menggambar di sehelai tissu adalah sebuah tantangan, karena bakat yang ia miliki, menggambar di sehelai tissu dinilainya sangatlah gampang. Waktu yang dibutuhkan pun, menurutnya, kurang dari satu jam saja.

Meski demikian, dikatakan Yunita, bahwa hasil karya seninya pun tidak untuk dijualnya. Karya seni tersebut hanya untuk dikoleksi di rumahnya saja.

Selain itu, Yunita juga sering mengikuti pameran karya seni. Bahkan, belum lama ini, Yunita lolos seleksi dan berhasil menyingkirkan 817 peserta lain untuk mengikuti pameran Perupa Se-Indonesia.

“Alhamdulillah saya salah satu perupa wanita dari Kabupaten Gunungkidul yang masuk 75 Perupa Se-Indonesia,” pungkas Yunita, sambil melempar senyum. (Hery)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.