GUNUNGKIDUL DIBANGUN PELARIAN MAJAPAHIT ATAU ORANG-ORANG MATARAM

2828

DIKABARKAN secara resmi, bahwa Bumi Gunungkidul dibangun oleh tokoh pelarian dari Majapahit, dalam hal ini tidak ada tokoh Gunungkidul yang menyanggah, tetapi justru mengamini.

Fakta lain menunjukkan bahwa Gunungkidul lebih dekat dengan Mataram Islam, bahkan Kasultanan Ngayogyokarto Hadiningrat ketimbang Majapahit.

Dikutip dari Wikipedia, Sultan Adiwijaya (Hadiwijaya) alias Joko Tingkir atau Mas Karebet yang lahir tahun 1549 wafat tahun 1582, memindahkan Kerajaan Islam Demak ke Pajang, dan berkuasa di Kasultanan Pajang lebih kurang 15 tahun setelah sebelumnya dia menjadi penyeleksi calon prajurit Kerajaan Demak atas perintah Sultan Trenggono, raja Demak yang terakhir.

Versi Wikipedia Adi Wijaya adalah cucu Adayaningrat atau Syarief Muhammad Kebagusan alias Ki Ageng Wuking Iahir dari rahim Ratu Pembayun putri Prabu Brawijaya, tetapi putri Brawijaya yang ke berapa tidak dijelaskan.

Orang tua Adiwijaya adalah Ki Ageng Pengging atau Kebo Kenongo yang bersaudara dengan Kebo Kanigoro.

Guru pertama Mas Karebet yang terkenal adalah Kanjeng Sunan Kalijogo. Saat berguru kepada Ki Ageng Selo Karebet dipersaudarakan dengan tiga cucu Ki Ageng Selo yakni Ki Pemanahan, Ki Juru Mrentani, serta Ki Penjawi.

Sampai di sini benang merah sejarah Mataram dengan Gunungkidul mulai terlihat.

Titik utama ada pada momentum perselisihan antara Ki Ageng Giring dengan Ki Ageng Pemanahan soal barang siapa meminum air kelapa muda gagak emprit habis sekali tenggak, diyakini bakal menurunkan raja Jawa yang memiliki kekuatan hebat.

Patut diduga pertengkaran Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemahaman terjadi pada masa kekuasaan Sultan Hadiwijaya.

Dihubungkan dengan eksistensi Danang Suto Wijoyo, bahwa menurut Babad Tanah Jawi Suto Wijoyo adalah anak Ki Ageng Pemanahan, walau ada cerita lain bahwa dia adalah anak kandung Hadiwijaya Sultan Pajang yang pertama. Dalam hal ini belum ada klarifikasi historis. Jadi Suto Wijoyo tetap anak Ki Ageng Pemanahan.

Fakta sejarah menunjukkan Suto Wijoyo menggantikan Ki Ageng Pemanahan bergelar panembahan Senopati usai dia mengangkat dirinya menjadi raja pertama di Mataram tahun 1586. Kekuasaannya berlangsung selama 15 tahun hingga kematiannya tahun 1601.

Kelahiran Danang Suto Wijoyo tidak diketahui, tetapi ada perkiraan dia lahir sekitar tahun 1530 Masehi.

Kekuasaan Panembahan Senopati diteruskan putranya yakni Raden Mas Jolang atau Panembahan Seda Krapyak 1601-1613.

Kerajaan Mataram yang didirikan Penembahan Senopati berjaya pada masa raja ketiga Sultan Agung. Pelan tapi pasti, setelah Sultan Agung meninggal tahun 1645, sampai Keturunan ke-10 Mataram Islam redup pada saat di bawah kekuasaan Raden Mas Prabasuyasa yang memerintah 1745 hingga 1749.

Pada momentum Perjanjian Giyanti 1755, Mataram Islam terbelah Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Dirunut secara historis, Gunungkidul diprediksi dibangun oleh orang-orang yang lebih dekat dengan Kerajaan Mataram ketimbang Majapahit. Terlebih jika dikaitkan dengan tokoh Demang Wono Pawiro.

Sebuah media online nasional menulis, bahwa Demang Wono Pawiro atau Ki Bagus Damar Wono Pawiro lahir tahun 1718 di Buyutan, Watusigar, Kapanewon Ngawen.

Dalam laporan itu disebutkan Ki Bagus Danar berpindah ke Katongan Nglipar, dan pada 1735 bergeser ke Piyaman. Menurut media tersebut saat itu Wono Pawiro mulai menetap di Piyaman, kampung yang ‘Sepi dan Aman’.

Patut diketahui, Ki Bagus Damar Wono Pawiro, umurnya selisih setahun dengan Raden Mas Sujono atau Sri Sultan Hamengku Buwono Ke-I yang lahir 5 Agustus tahun 1717.

Sementara itu Majapahit berdiri akhir abad ke-13 tahun 1293 runtuh pada awal abad ke-15 tahun 1527 karena Digempur Raden Trenggono Raja Demak yang terakhir, sebelum Demak dipindah ke Pajang oleh Sultan Hadiwijaya.

Heri Nugroho Wakil Ketua DPRD Gunungkidul meyakini bahwa para pelarian Majapahit ada yang menetap di Gunungkidul.

Publik pun banyak yang sependapat bahwa pelarian itu adalah tokoh cikal bakal pada pemerintahan formal kala itu.

Belum ada yang berani mengurai kehadiran dan peran Demang Wono Pawiro sebagai tokoh utama yang dekat dengan Mataram.

Hingga saat ini Gunungkidul itu awalnya dibangun oleh para pelarian Majapahit, atau orang-orang Mataram masih tarik ulur. (Bambang Wahyu)




One thought on “GUNUNGKIDUL DIBANGUN PELARIAN MAJAPAHIT ATAU ORANG-ORANG MATARAM

  1. Hasan

    Kalau saya setuju dengan pendapat bahwa Gunungkidul dibangun oleh hijrahnya orang-orang Majapahit. Ini memiliki dari mbah-mbah buyut saya juga dari gemolong Karanganyar meski Jateng tapi riwayatnya kawula Majapahit.
    Dan faktanya banyaknya situs-situs yang masih dapat terbaca dari budaya turun-temurun.
    1. Pura Ngobaran.
    2- arca banteng nglampar wiladeg.
    3- makam Ki wayang di blarangan Ponjong, kalangan karangmojo dan bolo dukuh Semanu.
    Dll.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.