Kerusakan Jalan & Jembatan Mencapai 50 Milyar, PUPRKP Segera Lobi Kementerian PU

932

NGLIPAR, Selasa Legi – Kerugian akibat bencana Siklon Cempaka khususnya infrastruktur jalan, dan jembatan di Gunungkidul mencapai 50 milyar. Pemda Gunungkidul melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemungkiman (PUPRKP) segera akan melobi Kementerian PU untuk perbaikan infrastruktur yang rusak.

Hal ini dijelaskan Kepala Dinas PUPRKP Kabupaten Gunungkidul, Ir. Edy Praptono, MSi, disela-sela mendampingi Wakil Bupati Gunungkidul, Dr. Immawan Wahyudi, S, MH, dalam temu wicara dengan kelompok tani, Senin, (11/12), di Padukuhan Klayar, Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar.

Dijelaskan oleh Edy, kerugian akibat dampak bencana banjir maupun tanah longsor di seluruh Kabupaten Gunungkidul, kerugian yang ditanggung mencapai Rp. 50 milyar.

“Itu hanya khusus infrastruktur jalan, dan jembatan untuk perumahan baru dalam pendataan,” jelasnya.

Menurut Edy Praptono, jembatan yang putus ada 11. Jembatan itu harus segera diperbaiki, karena merupakan akses utama bagi warga masyarakat.

Jembatan yang putus diantaranya, Wilayah Kecamatan Nglipar ada 4 jembatan, Ponjong 1, Desa Ngleri, Playen 1 jembatan, Padukuhan Jelok, Desa Beji, Patuk 1jembatan, Desa Siraman dan Pulutan masing-masing ada 1 jembatan.

“Itu belum infrastrutur jalan yang putus total, ada 4 titik yang parah,” lanjut Edy.

Empat titik jalan yang rusak antara lain jalur Tambak Romo menuju Semin 2 titik, kemudian jalur Sawahan ke semin 1 titik, dan Dusun Ketelo, Desa Tegalrejo, Gedangsari 1 titik.

Dikatakan pula oleh Edy, dengan kedatangan Presiden RI, Joko Widodo beberapa waktu lalu, 4 jembatan akan dibangun dari Kementerian PU Pusat.

“Empat jembatan itu diantaranya jembatan Bonjing, jembatan Jelog, Jembatan Wonolagi, Ngleri, Playen, dan Jembatan Nglebak, Katongan, Nglipar,” bebernya.

Karena Pemkab Gunungkidul dalam hal ini Dinas PUPRKP ada keterbatasan anggaran maka pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan propinsi maupun pusat. Guna mencari solusi untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.

“Karena anggaran kita hanya ada 6,2 milyar,” terangnya.

Sedang 6,2 milyar itu menurut Edy untuk penanganan jalan, talut, dan irigasi, sisanya yang tidak tertangani tahun ini, seperti jembatan kecil-kecil akan ditangani tahun 2018.

Ia berharap, untuk jalan kampung yang mengalami kerusakan, kepala desa supaya bisa membantu memperbaiki dengan menggunakan dana desa.

“Untuk sementara program yang kurang efektif bisa dialihkan dulu ke perbaikan infrastruktur jalan yang rusak,” pinta Edy.

Reporter: W. Joko Narendro_ig




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.