WONOSARI, Senin Wage–Ribuan warga dari 2 desa mendapat gemblengan hakikat Pancasila dari Suharno SE, Ketua DPRD Gunungkidul di Balai Dusun Kajar, Desa Karangtengah, Minggu malam (24/12). Acara reses yang seharusnya hanya diikuti 200 undangan, membludak hingga 10 kali lipat lebih. Akibatnya banyak warga yang terpaksa hanya duduk di halaman balai dusun.
“Bung Karno dalam rumusannya dalam Pancasila berupa kebangsaan nasionalisme, peri kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat dan ketuhanan yang berkebudayaan,” papar Suharno.
Rumusan tersebut diungkapkan Ir Sukarno dalam siding PPKI dan kemudian diolah bersama sama hingga akhirnya jadilah Pancasila seperti yang selama ini menjadi ideologi bagi dasar Negara RI.
“Hanya dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme bisa mempersatukan berbagai suku, agama yang berbeda-beda ini ke dalam satu wadah NKRI,” tegasnya.
Tumbuhnya peri kemanusiaan di kalangan rakyat juga harus dipupuk tanpa harus memandang suku, agama, ras dan budaya yang berbeda-beda. Keadilan bagi seluruh rakyat juga akan tercipta jika semua pihak menerapkan Pancasila secara murni dan konsisten.
“Maka jangan salah dalam memilih pimpinan. Jangan terjebak dengan money politik praktis yang hanya karena dua puluh tiga puluh ribu rupiah per kepala sudah nyoblos. Ingatlah kepala kambing saja harganya ratusan ribu lho, lha ini kepala manusia masak per gundul tiga puluh ribu ?” kelakar Suharno.
Pemimpin yang jadi karena money politik, sambung Ketua DPRD ini, ujung-ujungnya tidak akan bertanggung jawab memperjuangkan konstituen lantaran merasa telah membeli suara. Money politik juga merusak system demokrasi bangsa Indonesia.
Sementara itu Sis Anwar, Kepala Desa Karangtengah, mengungkapkan bermacam aspirasi warganya kepada Suharno SE agar diakomodir.
“Mohon perkenan Ketua DPRD agar jalan lingkungan di lingkar Kajar ini diaspal. Demikian juga kelompok tani berharap hand traktor untuk peningkatan hasil produksi pertanian,” pintanya.
Selain itu, banyak aspirasi lain dari masyarakat Desa Gari, Karangtengah bahkan Desa Gading, Playen agar mendapatkan perhatian dari pemerintah. Atas berbagai masukan ini, Suharno menanggapi dengan kalem.
“Hand traktor Insya Allah 2018 terwujud. Untuk jalan sudah ada aturannya, jika jalan desa silahkan dibangun dengan Dana Desa. Jika jalan kabupaten, kewajiban saya untuk memperjuangkannya,” jawabnya.
Sebelum acara ditutup, Suharno masih menyempatkan diri memberikan sumbangan pembangunan senilai Rp 3 juta ke Padukuhan Kajar, Desa Karangtengah. Red