Jika atap rusak, menurut Manto, semua warga terlibat mencari alang-alang (ilalang) untuk memperbaikinya.
Selain itu, lanjut Manto Suwiknyo, terdapat pula gentong berbahan tanah liat yang terletak di luar Masjid Tiban. Gentong tersebut kemungkinan digunakan untuk menyimpan air suci atau berwudhu.
Diakui Manto, bahwa bangunan Masjid Tiban sempat mengalami beberapa kali perbaikan khususnya pada bagian atap dan dinding. Mengingat bagian atap hanya menggunakan ilalang dan dindingnya terbuat dari bambu.
Manto Suwiknyo menambahkan, meski berada di daerah terpencil, banyak orang mengunjungi Masjid Tiban.
“Orang-orang tersebut berasal dari berbagai kalangan,” jelasnya. jkn
