KURSI PIMPINAN DPRD GUNUNGKIDUL TERANCAM GOYANG

944

WONOSARI, Senin Wage-Parpol peraih kursi yang saat ini duduk di kursi pimpinan DPRD Gunungkidul, pada pemilu 2019 menghadapi lawan tangguh. PDIP, Gokar, PAN, dan Gerindra berhadapan dengan parpol lama dan baru.

Partai lama seperti PKS, Demokrat, PKB, Nasdem, dan Partai Hahura, dengan cara dan strategi yang berbeda telah bersiap-siap mengincar kursi pimpinan DPRD.

Empat parpol yang saat ini pegang kendali unsur pimpinan, mau tak mau harus adu kuat dengan parpol lama, dalam memasang tokoh populis penambang suara.

Ratno Pintoyo, politisi kawak yang akhir Februari 2018 menyatakan bergabung ke Partai Nasdem sangat mengancam posisi PDIP di Dapil 5. Suharno, SE, Ketua DPRD Gunungkidul yang santer dikabarkan menjago ke propinsi, pasti mengurangi kekuatan suara di Dapil 1.

Partai lama yang tak meraih kursi seperti PPP, PBB serta PKPI bisa dipandang dengan sebelah mata. Tetapi tidak demikian halnya dengan, partai baru seperti Perindo.

Partai yang dibidani Harry Tanoe Sudibyo ini tidak tertutup kemungkinan bakal menjadi pengeruk suara, sepanjang politisi yang dipasang pas memiliki popularitas.

Di samping itu, bukan tidak mungkin, calon pemilih pun banyak yang terjebak, kemudian memilih politik transaksional.

Tahun politik 2019, hampir pasti menjadi tahun politik uang. Bawaslu, Pawaslu, Pengawas Lapangan tingkat desa, termasuk masyarakat tidak akan sanggup menjadi benteng penghalang politik uang.

Belum pernah ada cerita, Bawaslu Gunungkidul melalui proses hukum mendiskualifikasi peserta pemilu karena politik uang.

Pembawa receh seratusribuan semobil yang tertangkap tangan pada Pemilu 2014 adalah bukti ketidakberdayaan Penegak Hukum Teradu (Gakkumdu). Bambang Wahyu Widayadi-ig




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.