PORWOSARI-SABTU LEGI | Kalurahan Giriasih adalah salah satu Kalurahan di wilayah Kapanewon Purwosari, Gunungkidul. Seperti layaknya wilayah Gunungkidul bagian selatan, yang mempunyai tipikal wilayah berbukit bukit dan didominasi hutan serta bebatuan.
Namun, di Kalurahan Giriasih terdapat banyak telaga yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar baik mencuci ataupun memberi minum ternak-ternak mereka. Salah satunya adalah Telaga Bem bem, telaga yang dulunya banyak digunakan sebagai salah satu sumber air masyarakat untuk kebutuhan sehari hari, baik mandi, cuci dan lain-lain.
Seiring perkembangan jaman, dengan adanya aliran air dari PDAM dan PAMSimas, fungsi telaga Bem bem tidak sepokok dulu, karena hanya dimanfaatkan untuk mencuci, memberi minum atau memandikan ternak milik warga. Untuk minum dan mandi, warga sudah memanfaatkan air dari PDAM.
Lantaran sudah banyak warga yang meninggalkan telaga, akhirnya telaga tersebut tidak lagi terawat. Bahkan ketika telaga mulai surut sebagian tanahnya banyak digunakan masyarakat untuk lahan pertanian. Olah lahan telaga tersebut tentu mengurangi fungsi dan perannya sebagai penyangga hutan.
Pada tahun 2018 Lurah desa Giriasih, Suwitono mencoba membuat terobosan tentang fungsi telaga Bem bem. Suwitono menginisiasi sebuah gerakan perintisan taman wisata embung Bem bem, yang diharapkan ke depan Telaga Bem bem akan mampu menjadi tempat wisata yang mampu menggerakkan ekonomi masyarakat Giriasih.
“Berbagai jalan kita lalui, karena untuk membangun sebuah kawasan wisata membutuhkan anggaran yang besar” Katanya saat di acara Launching Taman Wisata Embung Bem Bem, pada Sabtu (26/12/2020) siang.
Suwitono juga menyampaikan, di tahun 2018 Giriasih mendapat program dari PU propinsi, yaitu Revitalisasi telaga, dengan dana 1,3 milyar.
Sedikit demi sedikit, rintisan Taman wisata embung Bem bem mulai di buka, masyarakat juga antusias untuk memanfaatkan tempat ini sebagai sarana rekreasi dan sekedar santai bersama keluarga, hal inilah yang mendorong Pemerintah Desa Giriasih untuk semakin serius mengembangkan Taman wisata Embung Bem bem.
“Program itu langsung dari PU, kita tinggal menerimanya, dan bertanggung jawab terhadap swakelolanya, selain itu kami juga mengalokasikan dana dari Dana Desa untuk mengembangkan Taman wisata Embung Bem bem, dengan semakin melengkapi fasilitas yang ada,” ujarnya.
Sementara,Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti menyampaikan dalam sambutannya, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi baik inisiasi Pemerintah Desa Giriasih untuk membuka wahana wisata baru.
Asti pun akan berusaha untuk mencarikan Program atau sponsor untuk pengembangan wisata ini baru ini dengan harapan ekonomi masyarakat sekitar akan bisa berkembang lebih maju. Pokdarwis harus banyak berinovasi, dan profesional, baik dari paket wisata yang ditawarkan, pengelolaan tempat wisata, dan pelayanan yang maksimal misalnya.
“Mengelola tempat wisata harus bersungguh sungguh dan berprospek ke depan, Pokdarwis yang mengelola harus selalu mempunyai Inovasi pengembangan tempat wisata, sehingga tempat wisata tidak hanya ramai setelah dibuka, kemudian mati suri karena tidak ada pengunjung lagi yang datang,” katanya dalam sambutanya.
Diketahui, Embung atau Telaga Bem bem,saat ini memang sedang bersolek, wisata ini menawarkan wahana air berupa perahu karet, dengan sebuah pendopo Limasan dan Gazebo gazebo di sekeliling embung, tempat ini memang layak untuk dijadikan wisata rest area, atau sekedar bersantai bersama keluarga, warung – warung yang tampak di dirikan oleh warga di seputaran Embung juga menawarkan kuliner khas dari Kalurahan Giriasih.
Dalam Launching hari ini tampak banyak masyarakat maupun pihak Birokrasi yang hadir, karena Launching masih dalam suasana Pandemi, panitia menerapkan protokoler kesehatan yang berlaku. (Hery)