GEDANGSARI-SELASA PON | Program “mari wakaf air mata untuk menggantikan air mata” yang digagas Panewu Kapanewon Gedangsari, Martono Imam Santoso, S.IP memberikan dampak nyata pengentasan krisis air bersih yang puluhan tahun menjadi pekerjaan rumah pemerintah kapanewon maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Seperti halnya dialami Kelompok Sumber Tirto Nyawiji Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari dalam mengupayakan sumber air bersih. Setelah lima kali mengalami kegagalan saat melakukan pengeboran mata air, anggota kelompok dan masyarakat sekitar akhirnya tersenyum lega, kerja keras dan pantang menyerah yang keenam kalinya berhasil.
Bertempat di Padukuhan Sumberjo, 05/08, Kalurahan Ngalang, sumur bor yang menjadi tumpuan Kelompok Sumber Tirto Nyawiji dan warga dalam pengentasan krisis air akhirnya secara resmi diresmikan Panewu Gedangsari, Senin, (13/09/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Martono Imam sapaan akrab Panewu Gedangsari menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas keberhasilan kelompok yang tanpa lelah dan patang semangat dalam mencari sumber mata air.
“Saya merasa senang sekali akhirnya pada proses pengeboran yang keenam ini berhasil menemukan mata air, harapan saya, dengan sumur yang ada ini akan memberikan manfaat bagi kelompok dan masyarakat sekitar,” ungkap Martono Imam.
Sementara itu, Suradi Ketua Kelompok Sumber Tirto Nyawiji menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih adanya program mari wakaf mata air untuk mengantikan air mata yang dipelopori Panewu Gedangsari.
“Saat kemarau biasanya berpuluh tanki habis tapi alhamdulillah semenjak sumur bor berhasil dan telah digunakan sangat membantu dan saat ini tidak droping air lagi,” ungkap Suradi.
Suradi menambahkan, apabila nantinya debit air sumur bor mencukupi maka satu Padukuhan akan teraliri air yang kini dikelola oleh kelompok yang dia pimpin.
Terpisah, Sarmidi selaku pemilik lahan sumur bor menyampaikan, dirinya merasa senang lahannya digunakan sebagai tempat sumur bor. Keberhasilan upaya mencari sumber air tersebut diharapkan meringankan beban warga ketika musim kemarau dengan tidak droping air tangki seperti yang lalu. (Agus SW)