Playen-Rabu Legi | Masuk dunia politik harus siap kecewa, selain itu harus bermodal dan berani keluar duit banyak. Karena politik ataupun Caleg indentik dengan uang.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ustadz Ahmad Suja’i dalam Tausiyah “Ngarit Bareng” bersama Partai Politik (Parpol) Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), DPD Kabupaten Gunungkidul, Selasa 4 April 2023 sore.
“Kalau masuk dalam dunia politik harus siap kecewa ngunu. Trus siap cucul duit okeh. Lha iyaa…karena opo? karena politik atau caleg itu identic dengan uang,’’ ungkap Suja’I dengan gaya bahasanya.
Untuk itu, Ustadz Ahmad Suja’i berpesan berpolitik harus penuh kesungguhan hati, dan niat yang tulus iklas.
“Wes kowe neng masyarakat silaturahmi tanpa bawa apa-apa, rokok sebungkus aja ngak bawa, ngak bakalan ditanggapi,’’ tandasnya.
“Ngarit Bareng” atau Ngabuburit dan Buka Puasa Sesarengan diadakan oleh Partai Gelora DPD Kabupaten Gunungkidul, Selasa (04/04/23) sore.
Bertempat di Warung Jambu, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, “Ngarit Bareng” dihadiri oleh pengurus Partai Gelora DPD Gunungkidul dan pengurus DPW D. I. Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Rifky Praptama Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Gunungkidul berpesan, bahwa untuk menjadi pemenang tidak cukup berusaha saja, namun ada hal yang tidak kalah penting yakni memantaskan diri menjadi pemenang.
“Kita kalau mau jadi pemenang itu bukan hanya sekedar disiapakan, tapi memantaskan diri,” tandasnya.
Memantaskan diri, Rifky berujar, merupakan kata sifat. Sehingga pemenang harus memiliki tujuh poin kreteria diantaranya harus memiliki tujuan yang jelas.
“Selain memiliki tujuan yang jelas, poin yang kedua pemenang harus meningkatkan kapasitas diri, dan poin ketiga mengambil tindakan, ke empat adalah selalu memperhatikan hal yang detail, poin selanjutanya selalu berpikir positif dan harus menghargai waktu,’’ pungkasnya.
Selain Tausiyah, “Ngarit Bareng” Partai Gelora Kabupaten Gunungkidul, diakhiri dengan Sholat berjamaah, dan ditutup dengan buka puasa bersama.
(Alda-Abr)
