WONOSARI, Kamis Pon – Seorang Pengamat media Joko Priyatmo (Jepe) menyatakan, Berkunjung ke http://www.gunungkidulkab.go.id/ jarang mempeloroleh informasi terkini. Bupati Gunungkidul setiap hari melakukan kegiatan, sementara portal itu sepi, dalam arti tidak setiap hari terbaharui. Masyarkat pemerhati dinamika pemerintahan kecewa, karena website Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) juga tak tertangani maksimal.
Menyebut satu contoh, demikian Jepe menunjuk, Rabu (30/8) kemarin Bupati Badingah mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan HB X ke wilayah Kecamatan Gedangsari. Para pemburu informasi berharap, peristiwa tersebut terunggah di portal Pemda, kenyataannya tidak.
Fakta unggahan terakhir adalah kegiatan Bupati tangal (29/08) yang menginformasikan dua kegiatan, pertama soal Temu Wicara Bupati Gunungkidul di Kecamatan Girisubo (24 pembaca), kedua Sosialisasi Penyelenggaraan Coorporate Social Responsibility (CSR) Tahun 2017 (4 pembaca).
“Yang memprihatinkan, Senin (28/08) serta Jumat (25/08) tidak tersedia informasi, pada hal Bupati dipastikan ada agenda penting yang patut diketahui kalayak,” kata Jepe.
Memang, menurut Jepe, kegiatan Dialog Nasional Bersama Menteri Sosial Republik Indonesia di-upload (24/08). Namun, kata dia, jaraknya terlalu jauh.
Jepe membandingkan dengan portal yang dikelola Sekretariat Kabinet RI di http://setkab.go.id/category/berita/. Kegiatan Presiden Jokowi, minimal diunggah 5 berita per hari.
“Kegiatan Presiden dan Bupati tak beda jauh. Apa soal ongkos penanganan website?” demikian Jepe mempertanyakan.
Menurutnya, Budi Utama mantan Ketua DPRD Gunungkidul pernah menyatakan, anggaran untuk internet yang dikeloa Pemda biayanya ratusan juta.
Jepe makin geram ketika berkunjung ke http://www.gunungkidulkab.go.id/D-62ade209a31420676242c2e201700a2b-NR-100-0.html, termasuk ke OPD yang lain.
Mosok, kata dia, Kepala Dinas Dikpora masih tertulid Sudodo MM, sementara defacto dejure, yang bersangkutan adalah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Agung Sedayu