TANJUNGSARI, RABU PON-Kadi Yatmo Suwito (59) warga Dusun Panggang 02/10 Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri (Gandir), Rabu, (23/01) pukul 03.00 WIB. Diduga korban frustasi atas sakit menahun yang dia derita. Atas kejadian tersebut menambah daftar panjang kasus gandir di Gunungkidul.
Camat Tanjungsari Rahmadian Wijayanto, AP, M.Si menjelaskan, sekitar pukul 03.00 WIB Samiyem (60) istri korban terbangun dari tidur dan mencari Korban di dalam rumah.
Karena tidak ketemu, Samiyem mencari suaminya di luar rumah dan menemukan korban sudah tergantung di teras dapur sebelah kiri menghadap arah timur.
Mengetahui suaminya gantung diri Samiyem minta tolong tetangga dekat. Tidak lama kemudian warga berdatangan untuk memberikan pertolongan dan melihat jasad korban. Atas inisiatif warga, selanjutnya melaporkan kasus tersebut ke Polsek dan Puskesmas Tanjungsari sekitar pukul 04.30 WIB.
“Posisi korban menggantung di blandar teras dapur dengan tinggi blandar ke tanah 220 cm, panjang tali dari blandar ke leher 75 cm, panjang ikatan leher/simpul 28cm dengan posisi kaki menyentuh tanah,” jelas Rahmadian.
Lebih lanjut dia menjelaskan setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas dengan didampingi anggota Polsek Tanjungsari, Kadi alias Yatmo Suwito meninggal murni karena bunuh diri dengan cara gandir.
Diduga aksi nekat bunuh diri korban dilatar belakangi despresi akibat sakit menahun yang tidak kunjung sembuh dan pasca operasi prostat 2 bulan lalu serta pengangkatan batu ginjal 1 minggu yang lalu. Dalam pemeriksaan tim medis bekas operasi batu ginjal masih nampak.
Sementara itu Kapolsek Tanjungsari AKP. Sapto Sudaryanto ketika dikonfirmasi awak media membenarkan perihal bunuh diri dengan cara gantung diri.
“Iya benar ada warga gantung diri, sebentar ini banyak pers yang minta data,” pungkasnya. (Ag/ig)