WONOSARI, Senin Paing – Tiga peristiwa besar terjadi di bulan Juli 2017. Warga negara Tiongkok menikam rasa kebangsaan, namun dianggap ringan. Pemimpin negeri ini tidak gerah, rakyat pun tidak gelisah.
Tim gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok menggagalkan penyelundupan sabu asal China. Dari pengungkapan kasus tersebut, polisi menyita barang bukti berupa 1 ton sabu (13/7/17).
Kasus penyelundupan 55 ton tekstil asal Tiongkok pada Jumat pekan lalu (28/7) ditemukan dalam tiga kontainer di sebuah lahan kosong wilayah Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.
Polisi menggerebek sebuah rumah terkait dugaan kejahatan siber internasional, di Jalan Sekolah Duta Raya RT 02 RW 15 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sebanyak 29 warga negara asing (WNA) asal Tiongkok diamankan, (beritasatu 29/7/17).
Tiga peristiwa besar tersebut oleh pemerintah ditanggapi dingin. Masyarakat pun tak terusik, bahkan ada yang bilang, penyelundupan itu tidak berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tentang penyelundupan tekstil, diketahui terjadi sejak 2015. Konon Presiden Jokowi, melaui aparat kepolisian dan bea cukai telah bertindak.
“Sudah diurus Direktorat Jenderal Bea Cukai. Direksi sudah dicopot dan menjadi tersangka. Saya kira ini impor ilegal sangat berpengaruh besar bagi industri nasional,” ujar Presiden, tahun lalu (16/10/15).
Fakta lapangan menunjukkan penyelundupnya adalah WNA Cina. Ini sindikat apa perselingkuhan? Redaksi