Rumah Aspirasi, Menutup Tajuk, Menahan Banjir

916

WONOSARI, Senin Pon-Bambang Wisnu Broto, Kepala Dinas Pertanian Gunungkidul, di berbagai kesempatan menyampaikan, permukaan tanah, 30% harus tertutup tajuk pepohonan. Secara teknis hal itu bisa mengurangi banjir.

Slamet S.Pd.MM politisi Golkar asal Kecamatan Ngipar memperhitungkan, intensitas penebangan kayu di Gunungkidul relatif tidak terkedali, sekaligus susah dikontrol.

“Berpegang pada rumus 30% permukaan tanah harus tertutup tajuk, bumi Gunungkidul sulit terpenuhi,” ujar Slamet (4/12).

Banjir akhir tahun 2017, menurutnya merupakan salah satu indikator betapa bumi Handayani relatif terbuka dan oleh sebab itu rentan terhadap banjir dan tanah longsor.

Rumah Aspirasi Titiek Soeharto yang bermarkas di Nglebak mengisi kekuarangan, dengan cara membagikan bibit tanam buah.

“Masyarakat harus berubah pikiran. Dengan menanam aneka buah, pendapatan bertambah, sebagian bumi terselematkan karena tidak tergerus erosi,” tegasnya.

Dia, Minggu 03 Desember 2017 menbagi bibit tanaman buah sebanyak 10.500 batang kepada beberapa kelompok tani dan masyarakat sekitar rumah aspirasi.

Mengenai jenis bibit meliputi: Durian otong 2.620, Durian Simemang 240. Blimbing Karangsari 340, Jambu Air Madu Deli 1.103, Jambu Biji Kristal 1.103, Kelengkeng Diamond Rever 840, Mangga Manalagi 840, Rambutan Binjai 955, Sirsak Ratu 1.442, Petai Gobang 490 dan Nangka Kandel 527.

 

Reporter : Agung Sedayu




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.