Sapi Gunungkidul Makan Daun Pintu Jendela

626

WONOSARI-SENIN PAHING | Ir. Kelick Agung Nugroho, warga Purbasari, Desa Wonosari, Kapanewon Wonosari mengulas masa depan ternak Kabupaten Gunungkidul. Pemegang kekuasaan dan jajarannya, dinilai tidak paham soal karakteristik peternak bumi Handayani. Dia tidak melihat adanya kebijakan hulu dan hilir. Hal ini payah, karena masa depan peternak Gunungkidul suram.

“Peternakan di Gunungkidul hampir pasti akan lebih buruk karena yg menjadi otoritasnya OMDO alias omong doang tdk ada realisasi dan konsepnya ora jelas, saya melihat tdk ada yg mumpuni. Yg musti dimengerti adalah basic atau dasar masyarakat GK. Mereka sangat mencintai ternak sampai ada istilah semua daun sdh diberikan kepada ternaknya bahkan daun jendela pun sdh. Ini memberikan arti yg sangat dalam tapi tdk dipahami. Dalam hal ini diperlukan orang yg mumpuni. itu cukup rumit kalau dituangkan disini nggak cukup,” tulis Kelick Agung Nugroho melalui WhatsApp messenger 16-1-2022.

Pemikiran hulu hilir yang dimaksud Kelick Agung Nugroho adalah semua yang dikerjakan bermanfaat, tidak ada yang terbuang, semua menghasilkan nilai tambah, karena terjadi kerja bareng antara negara dan rakyat secara berkesinambungan.

Gunungkidul menurut Kelick merupakan tipikal peternakan rakyat, tidak bisa digadang seperti Tapos pada era rezim Soeharto. Ciri peternakan rakyat menurutnya menyebar, bukan memusat. Maknanya, pemelihara ternak itu berada di 10 lini jenis pekerjaan yang ditekuni warga.

Kerja Kepala Keluarga (KK) dilansir dari Dinas Dukcapil dari yang terbesar ke yang terkecil antara lain ada di: 1. Petani; 2. Wiraswasta; 3. Buruh Harian Lepas; 4. Karyawan Swasta; 5. PNS; 6. Pensiunan; 7. Ibu Rumah tangga; 8. Perangkat Desa; 9. Nganggur; 10. Lainnya.

Peternak Gunungkidul berada di 10, atau paling tidak di 9 lini pekerjaan. Menurut mantan calon bupati dari jalur perorangan itu, pemimpin harus paham, sehingga kebijakan yang diambil tidak hanya berdasarkan angka di angan-angan.

Berikutnya, keputusan pengembangan ternak mau disebar ke mana? Ke 144 Desa, apa mau dibawa ke 1.431 Padukuhan menjadi penting mengingat targetnya adalah meningkatkan kesejahteraan peternak.

Benar, bahwa peternakan menjadi salah satu prioritas utama pembangunan GunungkIdul lima tahun ke depan, tetapi menurut Kelick Agung Nugroho arah secara teknis tidak dijabarkan secara kongkrit.

”Hulu hilir itu konsep pemerintah. Masyarakat melaksanakan. Ini diperlukan orang yg betul betul paham, bermoral baik dan semata mata untuk kepentingan masyarakat. Hulu hilir itu produk Organisasi Pemerintah Daerah, dalam hal ini dinas peternakan atas arahan Bupati,” tegas Kelick Agung Nugroho.

Kalau sekedar omong doang kemudian dipajang di RPJMD, dia yakin peternakan rakyat di Gunungkidul hanya akan menjadi slogan mewah sebagai gudang ternak DIY.

(Bambang Wahyu)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.