GEDANGSARI-SABTU KLIWON | Sejumlah warga di Padukuhan Jetis 02/05, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari diduga terkena virus antraks dari daging sapi yang sebelumnya dikonsumsi.
Kapolsek Gedangsari, AKP Pudjijono, SH menjelaskan, informasi tersebut diterima Polsek pada hari Kamis, (27/01/2022) pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya diperoleh informasi, pada hari Rabu, (19/01/2022), ternak sapi milik Cipto Wiyadi alias Ngantiyo terlihat kurang sehat kemudian oleh warga patungan perorang Rp. 100 ribu, sapi dibeli dan disembelih lalu dagingnya dibagikan ke 65 orang warga tersebut.
“Pemilik sapi Cipto Wiyadi alias Ngantiyo diberikan pengganti oleh warga sebesar Rp 6.500.000,- (Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah),” jelas Kapolsek, Jumat, (28/01/2022) sore.
Lebih lanjut disampaikan Pudjijono, selang 2 (dua) hari setelah mengkonsumsi daging sapi, sejumlah warga megalami sakit luka di kulit baik tangan atau bagian tubuh lainnya dan badan terasa “gembreges” kemudian beberapa warga memeriksakan ke Puskesmas Gedangari I.
Dari gejala dan kronologi yang ada, pihak Puskesmas mempunyai dugaan bahwa sejumlah warga tersebut terkena virus antraks yang didapat dari daging sapi yang telah dikonsumsi sebelumnya.
“Hari Kamis, 27 Januari 2022 kemarin pihak Puskesmas Gedangsari I mengambil sample darah dari 10 orang warga Jetis Rt.02/Rw.05, Kalurahan Hargomulyo untuk kemudian dibawa ke laboratorium agar dapat mengetahui pastinya,” terang Pudjijono.
Kapolsek menambahkan, sejumlah warga diduga sudah memakan daging sapi tersebut dan mengalami gejala antraks semua warga Padukukuhan Jetis 002/005 yakni, Ngadiman, Tri Haryoto, Darso, Tukiyo, Wiji, Jono, Murtini, Sardikan dan Sumito.
“Untuk korban yang di rasakan mengalami keluhan demam, gatal dan melepuh berbentuk cincin warna kehitaman di jari tangan,” ungkap Pudjijono.
Kapolsek meminta, untuk antisipasi adanya kejadian agar tidak meluas, diperlukan kerjasama melakukan tracing terhadap warga yang mengkonsumsi daging sapi dimaksud agar dapat memutus virus antraks. (Agus SW)