WONOSARI-SENIN WAGE | Aris Suryanto, Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Gunungkidul, Selasa 6-9-2022 memperoleh giliran sidang menjadi saksi kasus korupsi drg. Isti Rp 470 juta. Dia menyatakan siap menghadapi pertanyaan Majelis Hakim yang diketuai Nasruloh, SH maupun cecaran Jaksa Penuntut Umum.
“Melalui WhatsApp, saya barusan dapat panggilan jadi saksi untuk sidang besuk pagi (6-9-2022 :Red), ujar Aris Suryanto, 5-9-2022.
Dia mangaku tidak ada persiapan khusus, karena pertanyaan Majelis Hakim akan berkisar pada kesaksian yang sudah dinyatakan di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Sidang lanjutan perkara kasus korupsi di RSUD Wonosari yang bertele-tele itu bakal memasuki babak menarik. Winarno MP, SH punya analisa sekaligus harapan Saksi Aris Suryanto akan membuka misteri kasus korupsi yang dituduhkan kepada drg. Isti.
Menurut Winarno, sesuai agenda sidang yang telah dijadwalkan Selasa 6 September 2022 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta akan meneruskan pemeriksaan tiga orang saksi yaitu Anwari mantan rekanan RSUD, Jatmiko mantan BKAD Pemda Gunungkidul dan mantan RSUD non medis Aris Suryanto.
“Ya, kesaksian Pak Aris sangat mungkin menarik perhatian dan akan membuka tabir tentang kejelasan posisi kasus dan peristiwa hukum yang terjadi terkait tuduhan korupsi ke mantan direktur RSUD Wonosari drg. Isti, karena saksi Aris selama ini dikait-kaitkan dan terseret dalam kasus ini, dan bahkan juga ditersangkakan dalam berkas perkara lain.
Saya sangat yakin Saksi Aris yang pernah dinas di bidang non medis RSUD Wonosari semasa drg. Isti menjabat direktur akan menerangkan dan menjelaskan bahwa tidak ada perbuatan melawan hukum korupsi masalah uang jasa medis / laboratorium di RSUD Wonosari. Dan mudah- mudahan kesaksian Pak Aris menjadi bahan dan umpan balik bagi Hakim pemeriksa, Jaksa Penuntut dan Penasihat Hukum terdakwa untuk menemukan kebenaran materiil dalam perkara ini,” tutur Winarno MP, SH.
(Bambang Wahyu)
