Temuireng Krisis Air Bersih, Janji Anggota Dewan Belum Terealisasi

839

PANGGANG-SELASA WAGE | Dampak kemarau panjang menyebabkan sejumlah warga di Padukuhan Temuireng, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul mengalami krisis air bersih.

Untuk bertahan hidup, warga terpaksa menjual aset yang dimiliki untuk membeli air tangki dengan harga rata-rata mencapai Rp 130.000,-  hingga Rp 150.000,-.

Meski jaringan PDAM telah ada di wilayah tersebut namun  instalasi pipa air belum menjangkau Padukuhan Temuireng.

Melihat keprihatinan warga ini, salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul sempat menjanjikan untuk mengusahakan agar jaringan PDAM dapat masuk dan dinikmati warga Padukuhan Temuireng.

Ironisnya, hingga saat ini belum terealisasi serta warga menganggap hal tersebut hanyalah bualan janji manis politik setiap menjelang Pemilu.

Salah satu warga Temuireng, Ar (35) menjelaskan, di tengah susahnya ekonomi warga untuk mendapatkan penghasilan hidup, saat ini warga Temuireng makin dihimpit situasi kekeringan yang dialami sejak Mei 2023 lalu.

“Untuk tiap KK rata-rata telah menghabiskan 6 sampai 10 tangki. Jelas hal ini sangat berat dirasakan warga terlebih mayoritas warga Petani dengan penghasilan pas-pasan,” jelas Ardi, Selasa (05/09/2023) siang.

Lebih lanjut Ardi menyampaikan, meski kondisi kekeringan telah berjalan hampir 5 (lima) bulan, namun bantuan droping air bersih dari pemerintah maupun pihak lain belum pernah diterima warga Temuireng.

Ardi berharap kepada pemerintah kabupaten serta pihak-pihak terkait agar serius mengentaskan PR klasik kekeringan di Kabupaten Gunungkidul khususnya di Padukuhan Temuireng.

(Agus SW)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.