Tiga Jam, Lima Ribu Pasang Mata Nyaris Tak Berkedip

697

NGLIPAR, Sabtu Kliwon  — Tiga jenis musik, masing-masing campur sari, keroncong serta musik eksperimen, pentas di lapangan Kwarasan Wetan, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar. Pagelaran yang dipandu Aris Wiryo dan Gatot mebuat 5.000 pasang mata nyaris tak berkedip.

Campur Sari Kecubung Gadung (CSKG) pimpinan Sagimin tampil memukau. Group Binaan Mayor Chb. Sunaryanto ini berkolaborasi dengan Keroncong Bunga Nirwana yang dikomandani Umbara.

Nomor lagu Sengit ciptaan mendiang Manthous sang maestro campur sari, spontan menyatu. Keroncong Bunga Nirwana berimprovisasi. Irama Sengit yang rancak, dilembutkan di bagian interlude.

“Pagelaran seperti ini jarang ditemukan. Baguslah aku suka,” ucap Eka (35) cewek asal padukuhan Kwarasan Wetan mengometari duet Gatot – Kartika Sari 28/7/17.

Musik eksperimen anak muda yang tergabung dalam kelompok Obah Mamah, menampilkan nomor ciptaan sendiri. Irama  lagu bertajuk Tandur terbilang cukup energik. Meski warna musik serta lirik agak aneh, penonton setia memelototi penampilan mereka.

Panggung hiburan malam itu digelar dalam konteks syawalan 2017. Dalam pengantar sinngkat, Mayor Chb. Sunaryanto menyatakan, acara itu bersamaan dengan tasyakuran walimatul sunat.

“Saya mohon maaf, syawalan sudah kelewat. Namun saya mohon restu, anak saya yang kedua (ragil) beberapa waktu lalu barusan saya sunatkan,” ucap Mayor Sunaryanto.

Latar belakang panggung sengaja diset merah putih. Tuan rumah memaknai, warga Gunungkidul wajib mempertahankan NKRI.

Dia mengajak seluruh artis yang memeriahkan pagelaran malam itu melantunkan lagu Indonesia Pusaka. Serentak, tamu undangan  serta segenap penonton berdiri menyanyi bersama.

Cak Diqin dan Rabies membuat penonton malam itu mules karena tak kuat menahan tawa. Pejabat Gunungkidul jajaran Polres dan DPRD, beranjak dari kursi undangan pukul 23.00 Wib, setelah panggung ditutup dengan lagu Prahu Layar. Agung Sedayu




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.