WONOSARI-MINGGU PON | Turnamen Catur (Non Master) Tomi Harahap Cup 2022 yang memperebutkan hadiah uang tunai total empat juta rupiah serta trophy kejuaraan berlangsung seru dan menegangkan. Ratusan pecatur mulai dari anak-anak hingga orang tua tampak antusias saat bertanding. Kegiatan perlombaan berlangsung di Balai Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Minggu, (13/11/2022).
Meskipun baru pertama digelar, Turnamen Catur (Non Master) Tomi Harahap dihadiri para peserta dari wilayah lokal Gunungkidul serta peserta luar daerah seperti Solo, Sukoharjo, Klaten, Bantul, Yogya dan Purworejo.
Ketua panitia Turnamen Catur (Non Master) Tomi Harahap 2022, Bambang Sutrisno menjelaskan, perlombaan tersebut disebut catur kilat increment 5 detik dengan permainan dilakukan 7 babak.
“Setelah 7 babak permainan, nanti akan kelihatan poin masing-masing dan juaranya,” jelas Bambang.
Lebih lanjut diungkapkan Bambang, dalam turnamen catur tidak ada para pemain pulang dengan tidak pernah menang minimal 2 atau 3 kali mengalami kemenangan. Hal tersebut yang membedakan turnamen catur dengan turnamen lainnya.
“Turnamen catur tidak ada istilah, pulang dengan tangan hampa,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan, karena minat para peserta tinggi, pendaftaran peserta yang semula dibuka satu minggu namun baru lima hari terpaksa ditutup karena kuota peserta terbatas hanya 100 orang.
Atas ketidaknyamanan tersebut, selaku ketua panitia Bambang minta maaf kepada para peserta yang gagal mendaftar turnamen. Bambang berharap dalam waktu dekat semoga akan ada turnamen lain dengan kuota peserta lebih besar.
Sementara itu Tomi Harahap, SH, MH, selaku penyelenggara kegiatan menyampaikan, turnamen ini dilaksanakan untuk memotivasi para pemain catur khususnya di Kabupaten Gunungkidul.
Namun demikian, lanjut Tomi peserta yang ikut dalam kompetisi tidak hanya dari wilayah lokal Gunungkidul melainkan datang dari DIY dan Jateng.
“Harapan kita tentunya peserta yang ikut dalam kompetisi ini akan lebih meningkat kemampuan permainannya,” jelas Tomi.
Selain itu, Tomi menegaskan, main catur tidak terbatas pada usia. Usia tua masih bisa untuk mengukir prestasi apalagi yang usianya muda.
“Main catur agar tidak sekedar bisa, setiap hari harus meluangkan waktu satu hingga dua jam berlatih, kemudian seminggu sekali mencoba untuk bertanding dengan lawan yang minimal seimbang tetapi lebih bagus apabila lawannya kemampuannya lebih. Dengan cara tersebut langkah untuk menjadi master catur bisa diraih,” tutup Tomi.
(Agus SW)