GEDANGSARI-MINGGU KLIWON | MARSINEM S. Sos. M.Si warga Padukuhan Suruh Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul merupakan dosen di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Malang Jawa Timur (Jatim) menyisihkan riski bersama warga membangun sumur bor sebagai upaya marsif “MARI WAKAF MATA AIR UNTUK MENGGANTIKAN AIR MATA”.
Besar di Kota Jawa Timur Marsinem tak lantas lupa dengan kampung halamanya. Bersama warga masyarakat Gedangsari melalui gerakan “Mari Wakaf Mata Air untuk Menggantikan Air Mata”, berupaya dan mampu memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih.
Kesadaran masyarakat di Padukuhan Suruh, seperti halnya yang dilakukan oleh Marsinem dalam berpartisipasi membangun sumur bor akan segera dimanfaatkan bersama. Warga saat ini pun juga telah membentuk Kelompok pengelola air dengan nama “Sumber Panguripan”
Sumur bor bantuan Marsinem di Padukuhan Suruh, Hargomulyo, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul tersebut telah selesai dibangun pada Senin, (08/11/2020). Terkait hal tersebut, masyarakat setempat segera melakukan tsyakuran yang dilaksanakan pada Sabtu, (14/11/2020).
Tampak hadir dalam acara tsyakuran Panewu Gedangsari Martono Iman Santoso, TKSK Gedangsari Darmawan Ansori, Dukuh Suruh, tokoh masyarakat beserta warga setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Panewu Gedangsari Martono Iman Santoso, mengapresiasi langkah nyata sosok putra dearah yang peduli terhadap tanah kelahirannya.
“Ibu Marsinem, sebagai salah satu sosok yang perlu dicontoh dan ditiru,” ungkap Martono.
Sementara itu, Dukuh Suruh Tolarto berharap bantuan sumur tersebut benar-benar dapat mengurangi kekeringan di wilayahnya.
“Saya pribadi mewakili masyarakat Suruh, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Bu Marsinem yang telah membantu Sumur Bor untuk warga kami,” ucap Tolarto.
Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban Pengelola Sumur Bor Pardi mengharap akan muncul Marsinem-Marsinem baru khususnya di Padukuhan Suruh Kalurahan Hargomulyo.
“Sehingga kedepan kebutuhan air bersih khususnya di musim kemarau benar-benar bisa teratasi,” harapnya. (Red)
