PONJONG-RABU KLIWON | Pejabat Pertanian DIY dan Kabupaten bersama Bupati Sunaryanta menghitung, ketersediaan padi warga Gunungkidul relatif memadai. Gak tersebut mencuat ketika Bupati Sunaryanta beserta para pejabat pertanian panen padi bersama warga Ganjahan, Ponjong, Jum’at 10-3-2023 silam.
“Tanaman padi lahan kering telah lewat setelah Februari 2023 berakhir. Masuk Maret 2023 warga Gunungkidul mulai panen padi lahan sawah,” tulis Sekdin Dinas Pertanian Gunungkidul Ir. Raharjo Yuwono, dalam siaran pers, 15-3-2023.
Ir. Sugeng Purwanto, MMA. Kepala DPKP DIY didampingi Rismiyadi, SP.MSi. mengatakan, Gunungkidul hingga Maret sampai dengan Jumat 10-3-2023, panen padi 366 Ha.
“Varitas yang dipanen berupa Ciherang, Supadi, MAPAN 05, Situ bagendit dan Inpari 42,” kata Sugeng Purwanto.
Dia mensimulasi, jika dihitung mulai Januari sampai dengan Maret maka Kabupaten Gunungkidul telah panen padi 47.527 Ha. Dengan produktifitas 5,08 ton per Ha maka produksi padi Gunungkidul adalah 241.437 ton GKG atau setara beras 152.588 ton,
“Sebagian besar hasil panen disimpan di rumah tangga petani dalam ujud gabah. Untuk itu, Gunungkidul diperhitungkan kecukupan pangan 6 sampai dengan 8 bulan ke depan. Itu hasil panen padi musim tanam pertama,” papar Sugeng Purwanto.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY mengapresiasi kerja Bupati Gunungkidul, karena panen padi MT 1 terbilang sukses.
Bupati Sunaryanta menyatakan bahwa dia telah mengupayakan kebutuhan pupuk agar tercukupi. Bupati meminta tambahan kuota ke pusat sehingga tahun 2023 tersedia kuota urea bersubsidi 23.534 ton dan NPK subsidi 12.102 ton.
“Harapan saya, setahun kedepan tidak ada kelangkaan pupuk dan panen pun melimpah,” kata Bupati.
Di akhir sambutan Bupati Gunungkidul mengapresiasi petani karena telah berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan Gunungkidul.
Panen padi di Ponjong oleh Bupati dijadikan momentum istimewa karena bersamaan dengan panen padi 34 propinsi oleh Presiden Jokowi dan Kementerian Pertanian yang dipusatkan di Kebumen Jawa Tengah.
(Red)