PEMILU Serentak 2024 untuk perebutan kursi parlemen jelas diikuti 18 partai politik. Sementara pemilihan presiden dan wakil presiden ada kemungkinan dua kubu besar bakal gebuk-gebukan sampai lempoh.
Terbaca dari sejumlah berita nasional, di tingkat elit politik ada kecenderungan kursi istana diduduki oleh generasi muda. Hal itu terlihat sejak pemilu 2019.
Susilo Bambang Yudhoyono begitu berani menarik Agus Harimukti Yudoyono (AHY) dari dinas kemiliteran. Rencana SBY, AHY dicangkok menjadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian berikutnya didorong mengincar kursi presiden. Sayangnya rencana SBY tersebut gagal.
Mengenyam kenyataan pahit, AHY kemudian diberi warisan untuk memimpin Partai Demokrat. Tujuannya jelas, dia digadang berkompetisi pada pemilu serentak 2024, menjadi bakal calon presiden atau wakil presiden.
Di sisi lain Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) selaku partai penguasa tidak rela melepas manisnya gula pemerintahan.
Megawati Soekarnoputri atas nama ayahnya Soekarno bertahan dengan mendidik para kader, termasuk anaknya sendiri Puan Maharani menghadang tokoh lain di pemilu serentak 2024.
Kompetisi Rabu Legi 14-2-2024 kemungkinannya adalah: yang maju nyapres generasi muda, diperkuat oleh tokoh tua seperti SBY versus Megawati.
(Bambang Wahyu)