Debat Capres-Cawapres 2019 Putaran Pertama, Santai di Awal, Tegang di Belakang

1226

INFOGUNUNGKIDUL, JUMAT PON-DEBAT Capres-Cawapres 2019 putaran pertama (17/01) malam, dilaksanakan di Hotel Bidakara Jakarta, mengupas empat tema besar: hukum, hak asasi manusia, korupsi, dan terorisme. Penampilan kedua pasangan calon santai di awal, tegang di belakang.

Gaya bicara Capres petahana Joko Widodo dan Capres penatang Prabowo Subianto tidak banyak berubah. Jokowi khas dengan ungkakapan repitisio (pengulangan kata dan atau kalimat) untuk memberi penekanan terhadap ide yang dikemukakan. Sementara Prabowo Subianto belum fasih dalam mengendalikan emosi. Dia berbicara terlalu cepat dan tergesa, sehingga kadang keseleo dalam mengucapkan kata.

Paslon Nomor 01 mengusung visi Indonesia Maju, sementara Nomor 02 memilih Indonesia Menang. Sebelum masuk sesi saling melempar pertanyaan, situasinya santai karena pertanyaan telah diketahui sebelum debat dilaksanakan. Memasuki sesi tanya jawab antar paslon, kondisi berubah menjadi bernada menyerang. Jokowi tampak lebih agresif, sementara Prabowo cenderung bertahan.

Pada pemaparan penutup, kedua paslon capres-cawapres 2019 diberi waktu 2 menit, untuk mengungkapkan pesan yang memberi efek sejuk dan saling mengapresiasi, tetapi keduanya masih terlihat sungkan untuk saling menyanjung.

“Kami tidak akan banyak bicara. Kami sudah paham persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus kami lakukan. Kami tidak punya potongan diktator atau otoriter. Kami tidak punya rekam jejak melanggar Ham. Kami tidak punya rekam jejak melakukan kekerasan. Kami juga tidak punya rekam jejak masalah korupsi. Jokowi Amin akan pertarukan jabatan dan reputasi, dan akan kami gunakan semua kewenangan yang kami miliki untuk perbaikan bangsa ini,” ujar Jokowi pada detik ke 40.

Moderator mengingatkan, bahwa masih ada waktu untuk mengapresiasi paslon nomor urut 02, tetapi Jokowi hanya bilang cukup, dan tidak bersedia menggunakannya.

Paslon nomor urut 2 pun mengimbangi. Prabowo Subianto memanfaatkan jatah waktu yang disediakan, tanpa mengapresiasi Jokowi-Amin.

“Saudara-saudara sekalian. Kepastian hukum, penegakan hukum, institusi-institusi hukum, terutama hakim, jaksa dan polisi adalah prasyarat bagi suatu negara yang berhasil. Untuk itu, kami apabila menerima mandat dari rakyat, hal ini yang akan kami perkuat, hal ini yang akan kami perbaiki. Terutama, saya akan bicara realistis. Untuk orang supaya kuat, supaya tidak korup, ini yang harus kita bangun pengertiannya. Jadi yang kami ingin adalah bicara penyelesaian akar masalah. Kita tidak mau cari kesalahan kecil-kecil ini, atau kita akan mengatakan ini salah itu salah, atau siapa yang salah, tidak. Kami melihat ini persoalan bangsa,” kata Prabowo, pada menit pertama.

Berikutnya, Prabowo Subianto tidak sempat memberikan apresiasi kepada paslon nomor urut 01 karena keburu diperingatkan modetator, bahwa jatah waktu dua menit telah habis.

Di tengah debat ada selintas adegan kocak, Prabowo sempat berjoget, setelah niat memotong pembicaraan Jokowi diperingatkan moderator, disusul Sandiaga Uno memijit-mijit Pundak Prabowo Subianto.

(Bambang Wahyu Widayadi)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.